Jumat, 12 September 2008

Banteng Ngamuk, ‘Nyulek’ Mata Ibu RT

Banteng Ngamuk, ‘Nyulek’ Mata Ibu RT
Banyuwangi, Memo
Seorang perempuan yang diketahui bernama Siswati (30), harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi. Warga Dusun Gunung Remuk atau Dusun Paliran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro ini terpaksa dirawat setelah menjadi sasaran amukan banteng liar yang tiba-tiba masuk ke sekitar perkampungan tempat tinggalnya, kemarin (11/9) pagi.
Tidak hanya Siswati yang menjadi korban amukan banteng liar ini, dua orang lainnya juga sempat menjadi sasaran amukan banteng yang diperkirakan berasal dari Taman Nasional Baluran ini. Mereka adalah Suwinah, (30) Warga Dusun Penawar Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro dan Mat Rajid, (40), warga Dusun Tangki Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
Keterangan yang didapat di lapangan, sekitar pukul 05.30 WIB, banteng diketahui menyerang Suwinah. Banteng dengan tinggi sekitar 1,5 meter itu akhirnya berhasil dihalau warga. Namun, ternyata binatang yang dilindungi undang-undang ini ternyata pindah ke wilayah tangki. Dia menyerang Mat Rajid yang sedang beraktivitas di ladangnya. Mat Rajid dikabarkan mengalami patah tulang akibat serangan banteng tersebut.
Setelah dihalau warga, barulah hewan liar ini pergi ke arah dusun Gunung Remuk, tepatnya di Petak 68 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ketapang.
Di sana banteng ‘menganiaya’ Siswati saat melihat perempuan ini lari dari sungai. Siswati yang gugup karena ketakutan tak mampu meloloskan diri dari kejaran banteng tersebut. Akhirnya Siswati diseruduk dan selanjutnya dinjak-injak oleh banteng tersebut. Tidak diketahui secara pasti bagaimana banteng itu meninggalkan Siswati yang sudah tidak berdaya.
Keterangan dari sejumlah warga, saat warga datang menolong Siswati, banteng itu sudah meninggalkan korban. Binatang liar itu lalu berlari ke arah hutan di perbukitan sekitar dusun itu.
“Kami langsung menolong Siswati dan membawa ke rumahnya,” kata Zainudin warga yang menolong korban.
Menurut Zainudin, Siswati mengalami luka di mata kanan dan pelipisnya. Luka korban cukup parah, utamanya pada bagian mata kanannya. Terjadi bengkak yang cukup besar pada mata korban. Bahkan korban harus menjalani operasi mata akibat amukan banteng itu.
“Saat ini dia (Siswati) sedang menjalani operasi mata akibat parahnya luka yang dialami,“ sela Slamet, seorang tetangga yang turut menolong korban.
Kepala Bagian KPH Ketapang Haerudin dikonfirmsi saat berada di lokasi kejadian mengatakan, ada tiga tiga kemungkinan penyebab turunnya banteng itu ke pemukiman penduduk. Pertama, banteng mencari sumber makanan atau minuman karena pada musim kemarau di habitatnya sangat minim makanan. Kedua, banteng tersebut tersisih dari kelompoknya, dan kemungkinan terakhir banteng tersebut sedang mencari pasangan di luar kelompoknya.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember dan Taman Nasional Baluran mengenai permasalahan ini,” kata Haerudin. (bw4)

Tidak ada komentar: