Senin, 24 Januari 2011

Gempa Guru di Bank BNI 46

Milyaran Uang Guru Tiba-Tiba Raib
Jember, Memo
Senin (24/1) kemarin merupakan hari yang terasa seperti gempa. Setidaknya ini dirasakan oleh para guru. Betapa tidak, uang mereka dalam rekening tiba-tiba raib. Tak pelak, gelombang ribuan guru datang ke Kantor BNI 46 di utara Alun-aln Jember.
"Kami kaget, uang kami tiba-tiba hilang," kata seorang wanita guru SMP di Kecamatan Patrang. Karena itu, kata wanita berkacamata ini, dirinya bersama temannya datang ke bank untuk mengecek hal itu. Ternyata benar, uangnya raib begitu saja. "Sekitar Rp 3 juta," katanya lagi.
Hal yang sama dirasakan Sugeng, Guru Kewirausahaan SMK Sukorambi. Ia mengaku datang ke BNI karena mendapat kabar uang para guru hilang. "Saya cek ke ATM sini (BNI Alun-alun) tapi ramai, lalu saya cek ke BNI Kampus, ternyata uang saya tinggal Rp 500 ribu," ungkapnya.
Dikatakannya, uangnya lebih Rp 12,5 juta. Setelah diambil, ia menyisakan sekitar Rp 3,5 juta. "Saya belum tanyakan ke BNI," ucapnya, sambil memakai helm teropong ketika diwawancarai beberapa wartawan di gerbang keluar Kantor BNI.
"Saya sendiri tidak tahu kok sampai uang saya hilang, entah ada maling atau diambil orang atau bank saya tidak tahu. Mestinya kalau ada blokir kan kita diberitahu dulu," katanya.
Dana TPP yang harus dibayar oleh Pemkab dari APBN kepada ribuan guru sebesar Rp 116 miliyar. Dana ini terbagi menjadi dua kelompok. Sebanyak Rp 91 miliar untuk melunasi Tunjangan Profesi Pendidik (TPP), kemudian Rp 25 miliar untuk Tunjangan Penghasilan Guru (TPG). Sejak 2006 hingga 2010, ada 5.686 guru yang sudah bersertifikasi di Jember.
Selain itu, sebanyak 3.427 orang sudah mendapat tunjangan dinas. Untuk para guru tersebar pada sejumlah bank diantaranya Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank Jatim. Untuk Bank BNI sendiri terdapat sekitar 2.700 nasabah dari guru yang mendapatkan TPP.
Sementara Bracnh Manager Bank BNI 46, Nur Azmi, mengaku persoalan itu hanyalah karena miskomunikasi saja. Uang pada guru tersebut tidak raib. Namun hanya diblokir sebagian, yakni Rp 3 Juta. "Yang meminta pemblokiran rekening itu Kepala Dinas Pendidikan lewat surat resminya tanggal 10 Januari lalu. Blokir rekening kita lakukan pada Sabtu kemarin, dan Senin pagi sudah kita buka kembali," kata Nur Azmi.
Sayangnya, dia tidak mau menjelaskan adanya alasan kuat dalam pemblokiran rekening tersebut. "Yang jelas pemblokiran sudah kita buka secara normal dan memang kalau mengecek ke ATM jumlah total saldo tidak semua terlihat utuh, namun ketika dicek lewat buku nasabah bisa dilihat bahwa uang sebesar Rp 3 juta itu sebenarnya masih utuh," ujarnya.
Menurut dia, pemblokiran rekening itu baru dilakukan sekali ini di Bank BNI dan karena ada permintaan dari Kepala Dinas Pendidikan Jember saja. Selain itu, pembukaan rekening atas 2.700 guru untuk transfer dana TPP itu telah dilakukan sejak bulan November-Desember 2010 kemarin.
Terkait dengan gonjang-ganjing raibnya uang para pahlawan tanpa jasa tersebut, Achmad Sudiono, Kepala Dinas Pedidikan Jember, tidak bisa dikonfirmasi. Saat didatangi di kantornya, seorang pegawai mengatakan Sudiono telah pergi. (aif)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Ojoh Dumeh

Anonim mengatakan...

Mudah2 ndak ada transaksi diluar pengetahuan pemilik rekening

Anonim mengatakan...

RUMAH SAKIT ISLAM SAKINAH MOJOKERTO
Jalan RA Basuni 12 Sooko
Kabupaten Mojokerto
Jawa Timur indonesia
Phone: (0321) 321922, 326991, 329669. Sms:085648280307
Fax: (0321) 329670
Email: rsisakinah@telkom.net

uga ugalan mengatakan...

sekedar saran,
harusnya memo jangan hanya memusatkan pada 1 media, tp harus jg menyediakan media untk online, seperti kompas, agar lbih maju,