Kamis, 31 Juli 2008

Ngamuk Gara-gara Adonan Tempenya Busuk

Ngamuk Gara-gara Adonan Tempenya Busuk
*Polisi dan Warga Ada Yang Disabet Parang
Jember, Memo
Warga gang Pertanian Jalan Dr Subandi Lingkungan Kreongan Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang gempar sore kemarin. Pasalnya, Misnan yang sehari hari jualan tempe mendadak mengamuk. Imbasnya, jendela rumah yang ditempati tak luput dari sasaran pengrusakan.
Bahkan, ulah Misnan juga mengakibatkan aparat polisi mengalami luka bacok benda tajam. Selain itu, Aiptu Karsito, Kanitreskrim Polsek Patrang dan Gianto, anggota Dalmas Samapta Polres Jember juga terluka. Karsito menderita luka robek dibagian kaki karena lemparan kaca botol yang dilakukan pelaku.
Yang tragis lagi, nasib yang menimpa Gianto anggota Dalmas Samapta Polres. Punggung sebelah kirinya terkena sabetan senjata tajam (Sajam) berupa parang yang ada digenggaman pelaku. Gianto sempat dilarikan ke UGD dr Subandi Jember untuk mendapatkan perawatan.
Namun, luka yang menimpa anggota Dalmas Samapta Polres Jember berhasil ditangani tim medis RSUD dr Subandi, akhirnya hanya menjalani rawat jalan. Nasib tragis yang menimpa anggota polisi bermula dari upaya pencegahan yang dilakukan terhadap Misnan.
Justru upaya yang dilakukan anggota polisi ini, mendapat perlaanan dari Misnan. Upaya polisi ini malah memicu amarah Misnan semakin bringas. Dengan parang yang digenggamnya, langsung diayun ayunkan kewarga yang berusaha mendekat. Tindakan Misnan itulah yang akkhirnya melukai tubuh Gianto.
Karena, terluka Gianto langsung diselamatkan warga dan dilarikan ke RSUD dr Subandi Jember. Lain halnya yang menimpa Aiptu Karsito. Ketika itu, Misnan keluar rumah dengan melalui jendela rumah yang didiami. Jendela ditendang begitu saja hingga kacanya pecah berantakan.
Setelah keluar dari rumahnya, tampaknya Misnan tidak berkenan adanya polisi. Misnan dengan ngomel dan berteriak teriak gar polisi pergi sambil melempar benda yang ada di dekatnya. Akibat lemparan benda tersebut, diantaranya melukai kaki Karsito. Untungnya, warga segera menyelamatkan Karsito yang dalam kondisi terluka.
Insiden itu terjadi sudah sejak pukul 07.00 pagi kemarin. Dari informasi Memo, Misnan mengamuk berawal dari masalah proses pembuatan tempe. Adonan tempenya tidak sesuai yang diharapkan Misnan. Tapi tempe hasil produksinya mengalami busuk. Karena busuk itulah dia lalu emosi.
Didalan rumahnya, Misnan berteriak teriak latang. Otomatis teriakkan Misnan tersebut mengundang warga yang ada disekitar rumahnya. Akibatnya, warga berdatangan dirumah Misnan berkeinginan melihat apa yang terjadi. Justru kedatangan warga itu ditanggapi sinis oleh Misnan.
Tindakan bringas Misnan bukannya semakin mereda, justru emosinya malah memuncak. Begitu keluar rumah, disepanjang gang yang dilewati, Misnan melakukan pengrusakan sejumlah rumah tetangganya. Diantaranya yang menjadi sasaran Misnan adalah rumah milik Bambang dan Ismail.
Sebelum keluar dari rumahnya, Misnan sempat melakukan penyanderaan terhadap Marsini sebagai istrinya, Fatimah dan Ida. Dalam penyanderaan itu, Misnan mengenggam sajam berupa parang. Dengan adanya parang itu, warga mengaku was was jika terjadi sesuatu terhadap korban penyandraan.
Begitu keluar rumah, lalu Misnan melakukan penyandaraan terhadap Agustin. Agustin disekap dirumah Pak Sarimo.”Kami tidak ingin terjadi apa apa diwilayah ini. Kekuatiran yang dialami warga akhirnya ada yang menghubungi petugas,” kata Anang Supriyanto, Lurah Jember Lor kemarin.
Dikatakan dia, bahwa keseharian Misnan baik baik saja. Tapi, adanya aksi ini bisa jadi karena ada masalah yang dialami Misnan.”Masalah apa yang membelitnya sampai saat ini belum ada yang tahu. Wong orangnya sekarang masih ada didalam rumah Pak Sarimo,” ujarnya.
Bahkan, untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan, Pak Lurah sempat bermusyawarah dengan kerabat Misnan. Kerabat Misnan minta agar petugas tidak berada di lokasi itu. Pihak kerabat Misnan akan mendatangkan seorang paranormal yang pernah mengobati Misnan.”Keluarganya minta agar tidak ada petugas lagi dilokasi. Dan akan mendatangkan paranormal,” jelasnya.
Sejak berita ini ditulis, bagaimana perkembangan terakhir belum berhasil dikonfirmasi Memo. Kasat Samapta Polres Jember, AKP Rodiq Sugiantoro membenarkan anggota yang terluka.”Ya, ada yang terluka tapi tidak apa apa kok, langsung menjalani rawat jalan,” imbuhnya.
Pantauan Memo sore kemarin, meski petugas yang perpakaian dinas sudah tidak tampak, namun sejumlah petugas berpakaian sipil masih berada disektiar lokasi insiden tersebut. (st1)


Tidak ada komentar: