Senin, 21 Juli 2008

Pengantin Muda Jadi Langgangan Maling

Pengantin Muda Jadi Langgangan Maling
Jember, Memo
Tiga bocah perempuan sedang asyik bermain dakon di ruang tamu rumah Agus di Dusun Kasiyan Desa Kasiyan Timur Kecamatan Puger saat Memo datang kemarin pagi. Rumah bercat merah di kabarkan telah dua kali disatroni pencuri. "Ya dulu memang kecurian. Yang diambil sepeda motor sama hape," ujar bocah perempuan berkaos merah muda, yang kemudian diketahui keponakan pemilik rumah.
Tapi bocah itu tak tahu bahwa sehari sebelumnya atau tepatnya Sabtu (19/7) kembali rumah pamannya telah kedatangan tamu tak diundang dan telah mengambil DVD dan uang serta surat-surat penting. Ia belum diberi tahu paman dan bibinya, yang pagi kemarin masih pergi berbelanja ke pasar.
Setengah jam kemudian, sepasang suami istri itu datang. Turun dari motor, keduanya menyapa dan menyalami Memo yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Pasangan pria itu, Agus (34), lalu menanyakan asal penulis. Setelah mengetahui dari wartawan, Agus dan istrinya, Mimin Puj Lestari, lalu bercerita tentang peristiwa yang membuatnya trauma.
"Ya itu, belum satu tahun saya sudah kemalingan dua kali. Saya jadi trauma," ujarnya dengan wajah yang tampak sayu kebingungan. "Sepertinya saya memang sudah tidak bisa di sini. Tapi bagaimana...?" Kata-kata yang dilontarkan itu seperti menunjukkan ia benar-benar kebingungan. "Apakah ini cobaan berat bagi saya," katanya lagi.
Ia lalu bercerita tentang dua peristiwa pencurian itu. Pencurian pertama terjadi saat istrinya sedang mengandung enam bulan. Dan pencurian kedua terjadi saat anak pertamanya berumur 9 bulan. Anaknya itu kemarin dititipkan ke ibunya karena masih merasa ketakutan peristiwa itu kembali terjadi.
Pencurian pertama, lanjutnya, terjadi setelah kawanan maling berhasil menjebol pintu belakang lalu masuk ke dalam kamarnya di ruang tengah. Di dalam kamar itu, ia dan istrinya sedang tidur pulas. Di atas bufet ranjang yang berada di atas kepala mereka, terdapat dua kunci motor dan 2 ponsel.
Menariknya, maling itu hanya mengambil kunci motor milik Mimin. Demikian juga dengan ponsel yang diambil. "Jadi semuanya milik saya," ujar Mimin. Hal itu dirasakan aneh oleh perempuan yang berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris di SDN Wonosari 2 Puger ini.
Sedang pencurian yang kedua memakan harta milik suaminya. Uang sebanyak Rp 1,5 juta dan surat-surat penting dalam tas kerja digondol maling Sabtu dini hari itu. "Rekening tagihan pelanggan air juga diambil. Tapi kemudian dibuang di bak WC," kata Agus. Di dalam buntelan kertas rekening air itu terdapat uang Rp 450 ribu. Selain uang, DVD player di ruang tamu juga digondol maling. Peralatan kerjanya seperti tang besar ternyata juga disukai maling itu dan menyisakan 1 yang ditaruh di ruang tamu.
Maling berhasil masuk ke dalam rumahnya setelah menjebol 4 kaca nako di ruang tamu. Lalu masuk ke dalam kamar dengan cara mencongkel pintunya. Aksi kawanan pencuri itu tak diketahui mereka bedua. "Kami baru saja bisa menidurkan anak kami yang sejak semalam terus menangis. Dan sekitar pukul 4 kami melihat rumah kami sudah berantakan," jelas Mimin.
Setelah memeriksa isi rumah, baru diketahui tas kerja Agus yang ditaruh di kamar dan TV 21 inch di ruang tamu raib. "Yang dulu juga diobrak-abrik. Kemarin meja kursi dijungkir balikkan," jelas pria yang bekerja sebagai penjaga tower PDAM Puger ini. (st2)


Tidak ada komentar: