Jumat, 25 Juli 2008

Usai Kerokan, Tahanan Polisi Tewas

Usai Kerokan, Tahanan Polisi Tewas
Banyuwangi, Memo
Dua orang wanita keturunan Tionghoa tampak duduk bersebelahan. Satunya masih muda satu lagi sudah setengah baya. Perempuan yang lebih tua itu bernama Nanawati, (48). Di sebelahnya adalah Nina, (25). Mereka tinggal di Jalan Ikan Kerapu, Kelurahan Karangarejo, Kecamatan Banyuwangi. Dua perempuan ini tampak menyimpan kesedihan atas kepergian Budi Santoso alias Hong Bing, (51), suami Nanawati.
Air mata Nanawati tak dapatdi bendung lagi saat terucap pertanyaan dari wartawan mengenai meninggalnya sang suami. Meski dengan berlinang air mata, Nanawati tetap melantunkan cerita perihal kematian suaminya. "Saya tidak menyangka akan berpisah secepat ini," katanya kepada wartawan, Jum’at (25/7).
Suaminya meninggal kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB. Dia tahanan Polres Banyuwangi dalam perkara judi togel. Polisi menangkapnya sekitar satu bulan lalu. Sebelum meninggal, Budi santoso sempat dirawat di RSUD Blambangan.
Nanawati menuturkan, sekitar pukul 20.00 WIB, dia mendapat sms dari teman suaminya di dalam sel. Dikabarkan kalau suaminya sedang sakit. Nanawati sempat berbicara dengan suaminya melalui telepon. Dalam pembicaraan itu, Nanawati lalu mendengar telepon jatuh dan diikuti suaminya.
Menurut Nana-panggilan Nanawati-siang hari sebelum suaminya meninggal dia sempat menjenguk di ruang tahanan polres Banyuwangi. Pada kesempatan itu suaminya sempat mengeluh agak kurang sehat meski secara fisik tampak sehat. Dia tidak menyangka itu menjadi pertemuan terakhir dengan sang suami tercinta.
"Memang dia punya sakit jantung, tapi saya tidak menyangkia dia akan pergi secepat ini," kata Nanawati sambil sesekali menghapus air matanya.
Setelah pembicaraan itu, Nina-putri Nanawati-bergegas menuju Mapolres Banyuwangi untuk mengetahui kondisi Budi Santoso. Sesampaianya di Mapolres, ternyata sang ayah sudah dilarikan ke RSUD Blambangan. "Saat saya tiba di rumah sakit, ayah saya sudah meninggal," kata Nina.
Kapolres Banyuwangi AKBP Rachmat Mulyana membenarkan meninggalnya salah satu tahanan tersebut. Sebelum meninggal memang tahanan itu dalam kondisi sakit. Bahkan sebelumnya sempat kerokan dengan rekannya. Karena kondisinya belum membaik, tahanan tersebut lalu dilarikan ke rumah sakit.
"Sudah dilakukan upaya medis di rumah sakit, tapi nyawa korban tidak tertolong," jelasnya.
Tidak diketahui secara pasti penyebab meninggalnya tahanan tersebut. Ini Karena polisi tidak melakukan otopsi karena pihak keluarga menolaknya. "Tapi berdasarkan keterangan dokter, ada gejala serangan jantung," kata Kapolres. (bw4)


Tidak ada komentar: