Dijambret, Langsung Lemas
Jember, Memo
Dalam kegelapan malam di jalan yang menghubungkan perumahan Gunung Batu dengan jalan Karimata, tepatnya di jalan dekat Gumuk Batu, seorang pria bersama istrinya meminta sebuah mobil yang melintas agar berhenti. Dan sejurus kemudian diketahui pria itu meminta agar pengemudi mobil mau mengantarkan seorang perempuan yang tergeletak di pinggir jalan. “Diantar ke Puskesmas saja,” pintanya. Pengemudi mobil lalu turun dan berusaha ikut menggotong perempuan itu.
Malam itu, sekitaar pukul 18.30, Edi P Tyas (37) bersama istrinya kebetulan sedang melintas di jalan itu hendak ke pasar untuk menukarkan baju yang baru saja dibelinya. “Istri saya yang mengetahui ada orang lambaikan tangannya,” ujar pria juru parkir asal jalan KH Abdus Sukur Sukosari, Kecamatan Bangsalsari itu.
Semula lambaian tangan itu dikira dari orang gila. Namun, akhirnya mereka berhenti dan mengetahui seorang perempuan yang sudah tua tergeletak di semak-semak pinggir jalan yang gelap.
Tim medis Puskesmas Sumbersari yang menangani mengatakan, kondisi denyut jantung perempuan itu baik. Demikian juga tak ditemukan adanya luka tubuh perempuan itu. Hanya saja, resleting celana yang dipakai perempuan itu terbuka. “Dia sebenarnya sadar, tapi tidak bisa berbicara. Mungkin syok,” kata seorang petugas medis yang berusaha membuat perempun itu tersadar.
Seorang polisi lantas yang datang dan menanyai perempuan itu berhasil memperoleh alamat rumah perempuan itu. Dia menjawab pertanyaan polisi dengan anggukan kepala.
Ia mengangguk saat polisi bertanya apakah baru saja dijambret. Tentang alamat rumah, dari anggukan kepalanya diketahui berada di perumahan gunung batu blok E. Dari sedikit keterangan itu, wartawan koran ini berinisiatif memotret perempauan itu untuk kemudian mencarinya bersama Polisi.
Kebetulan saat mencari di blok E Perumahan Gunung Batu, orang yang ditanya adalah tetangga sebelah rumah anak perempuan itu, yang kemudian mengantar ke rumah tetangga samping Barat.
Seorang perempuan muda yang keluar membenarkan wajah yang ada dalam kamera adalah ibunya. “Benar, dimana sekarang, kenapa ibu saya,” ujarnya dengan raut wajah hendak menangis.
Perempuan muda yang kemudian diketahui bernama Yunita itu mengatakan, ibunya itu, Trimartini (56), biasanya berkunjung ke rumahnya di Perumahan Gunung Batu setelah berada di rumah adiknya di jalan Mawar. “Tadi saya menelepon adik, katanya ibu berangkat ke sini (rumahnya, red) naik becak,” jelasnya.
Trimartini kemudian dibawa ke RSAD menggunakan taxi. Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polres Jember. “Biasanya membawa tas,” tambah Yunita. Tas yang biasa di bawa Trimartini tidak ada, dan hanya ada sepasang sandal. (st2)
Memo Hari ini
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar