Senin, 15 September 2008

Antar Santri, Daihatsu Espass Hancur

Antar Santri, Daihatsu Espass Hancur
*Kecelakaan Lawan Bus Restu Agung
Jember, Memo
Kecelakaan maut antara bis Restu Agung dengan mobil Daihatsu Espass terjadi di jalan raya jurusan Jember – Surabaya, tepatnya di Timur balai Desa Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari, Sabty (13/9) sekitar pukul 22.00.
Dalam kecelakaan itu Husein, penumpang mobil, langsung tewas dengan kepala remuk. Sedangkan sopir bus, Yunus, warga Desa Pecoro Kecamatan Rambipuji, menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr Soebandi, Minggu (14/9) pagi.
Selain kedua orang itu, beberapa korban juga jatuh dari penumpang bis maupun penumpang mobil. Korban penumpang mobil, yaitu Edi M Ghozali (35), pemilik mobil, Sunam (51) sopir mobil, dan Khoirul (20), santri penumpang mobil. Sedang korban penumpang bis yaitu Irwan Hariyanto dan M Kholil (40), warga Desa Kemiri Kecamatan Panti.
Menurut sejumlah saksi, kecelakan itu terjadi karena bis yang datang dari arah Barat menghindari pengendara motor yang keluar dari jalan gang samping Timur balai Desa Tisnogambar. Upaya sopir bis menghindar itu berpapasan dengan mobil Expass yang datang dari arah Timur.
Mobil yang dikemudikan Sunam itu langsung hancur tak berbentuk. Sedang bis yang dikemudiakan Yunus nyungsep di sungai kering pinggir jalan dan langsung menghantam tembok jembatan rumah milik Hadi Sutirto.
Akibat menghantam tembok jembatan rumah, kaki Yunus terjepit hingga kedua kakinya patah. Upaya untuk mengangkat tubuh korban dari jepitan itu memakan waktu lama, semitar 2 jam. Aparat kepolisian tak berhasil melakukan evakuasi, dan warga sekitar yang tergerak hatinya untuk menolong berhasil mengevakusinya. Tubuh Yunus yang terkulai lemas langsung dilarikan ke RSUD dr Soebandi.
Tentang kecepatan bis, salah seorang penumpang bis yang selamat Suroyo, warga Mojokerto mengatakan, setelah menurunkan penumpang di Puskesmas Bangsalsari, bis yang ditumpangi itu melaju cepat setelah disalip bis lain.
Keterangan lain diperoleh dari M Kholil yang duduk di belakang sopir mengungkapkan, kecelakaan itu terjadi setelah bis menghindar dari mobil yang keluar dari jalan gang sebelah Timur Balai Desa Tisnogambar.
Menurut keterangan Edi usai kakinya dibetot tim medis yang memasang kayu di kakinya, sebelumnya ia dari rumahnya untuk mengantar dua santri, Huseion dan Khoirul, ke pondok yang di asuh Lora Udin di Desa Tisnogambar. “Itu mungkin karena bisnya menghindar dari mobil yang baru saja keluar dari jalan gang,” jelasnya. Kala itu, ia duduk di bangku depan samping sopir. (st2)


Tidak ada komentar: