Kamis, 11 September 2008

Diteriaki Maling, Gagal Mencuri



Diteriaki Maling, Gagal Mencuri
* Padahal Sudah Berada di Dalam Rumah Korban
Jember, Memo
Pukul 00.30 dini hari, di depan rumah Kasriyati (47), di jalan Merpati kawasan Al Huda Kecamatan Kaliwates, ramai dengan orang yang membawa batang kayu. Mereka juga tampak mondar mandir mencari maling yang baru saja beraksi di rumah istri tabib itu.
Di dalam rumah nomor 3 itu, beberapa warga juga sedang mencari maling itu. Pencarian dilakukan karena khawatir maling yang membawa senjata tajam itu masih di dalam rumah yang berpotensi beraksi lagi dan melukai korbannya.
Menurut Kasriyati, maling itu masuk melalui lubang ventilasi atap yang berada di ruang tengah. Tepatnya berada di ruang kamar tengah. Maling tak perlu merusak ventilasi karena lubangnya cukup besar untuk dimasuki orang dewasa.
Untuk turun, masih menurut Karsiyati, maling itu turun dari atap menggunakan sebatang kayu panjang. Pria yang memakai hem bergaris hitam putih itu turun tepat di atas tempat tidur.
“Saya tahu dia turunnya,” katanya. Ketika itu ia belum tidur karena baru saja dari kamar kecil untuk buang air kecil, dan langsung mencoba mengintip para pemuda kampung setempat yang bermain sepak bola di jalan depan rumahnya itu.
Kebetulan juga saat itu anaknya, Nuke (22) juga belum tidur dan juga baru saja dari kamar kecil untuk kencing. Begitu mengetahui ada seseorang yang turun dari atap, Kasriyati langsung menuju ke anaknya yang berada di kamar depan. “Setelah dia turun lalu membuntuti di belakang saya,” ujar Kasriyati.
Sejenak ia berbincang dengan anaknya, dan membicarakan siapa yang baru saja turun itu. Tapi, tiba-tiba pria itu sudah berada di belakangnya. Tepat di tengah-tengah ia dan anaknya, maling itu menempelkan jari telunjuknya ke mulut tanda isyarat agar keduanya tidak berteriak. Saat itu juga, Nuke sempat dipegang si maling.
“Saya sempat tanya, siapa kamu. Apa saudaraku? Bukan, kamu bukan saudaraku. Kamu maling ya?” ujar Karsiyati lalu tertawa mengingat percakapannya dengan si maling kala itu. Saat bertatap muka dengan si maling, ia melihat si maling itu telah memegang sebilah pisau dan kain lap.
Nuke lalu mengibaskan pegangan tangan si maling, lalu berlari keluar sambil berteriak maling ke arah para pemuda yang bermain sepak bola di jalan depan rumahnya. Ibunya yang terus terusan berteriak maling lalu akhirnya juga lari keluar rumah. Seketika warga sekitar yang mendengar teriakan itu langsung berbondong-bondong ke rumah tabib itu.
Warga bergegas melakukan pencarian. Tapi, orang yang dicari itu telah menghilangkan jejaknya. Dari bekas yang ditinggalkan si maling, diperkirakan lari ke arah Utara.
Meski Nuke hanya dipegang oleh si maling, yang menurutnya berperawakan pendek tapi kekar, gadis ini sudah ketakutan. “Matanya berwarna merah,” jelas gadis berjilbab ini.
Si maling hanya meninggalkan sebilah pisau yang ditinggal di atas tempat tidur bersama seutas tali plastik berwarna kuning serta kain lusuh. “Batang kayunya dibawa lagi ke atas,” tambahnya. (st2)


Tidak ada komentar: