Kamis, 11 September 2008

Diangkat, Kemaluan Digesek-gesek


Diangkat, Kemaluan Digesek-gesek
* Balita Dicabuli Tukang Becak
Jember, Memo
Laki-laki bertubuh pendek yang dikeler petugas ini tak terlihat susah di raut wajahnya. Dia terlihat tegar dan mengaku tetap menjalani ibadah puasa meski waktu sahur dan berbuka puasa harus dijalaninya dalam sel Polsek Tanggul.
Sesaat kemudian dia oleh petugas kembali dimasukkan dalam ruangan dengan pintu jeruji besi itu. Laki-laki bertubuh pendek berumur 32 tahun yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai tukang becak ini tak mau merebahkan badannya untuk sekedar istirahat. Dia memilih ngobrol dengan wartawan ini dan menceritakan perihal masuknya dia ke sel tahanan itu.
Laki-laki yang mempunyai nama lengkap M. Rofik, warga Dusun Krajan, Desa Patemon, Kecamatan Tanggul ini mengaku tak mau menutupi aib yang pernah dilakukannya itu. Pada wartawan ini, dia mengaku sudah menceritakan semuanya dengan jujur tanpa ditutup-tutupi pada petugas.
“Saya khilaf berbuat (cabul) itu mas. Biar saya menerima hukuman ini sebagai balasan yang setimpal. Saya tak ingin menutup-nutupi dan akan menceritakan semuanya dengan jujur,” tuturnya dengan polos saat ditemui wartawan ini.
Menurut Rofik, perbuatan cabul itu dilakukan sehabis mencuci beberapa baju milik tentara. Saat itu, seorang bocah berumur 3 tahun, sebut saja namanya Bunga, bermain ke rumahnya. Bocah itu merupakan tetangga Rofik.
Waktu itu suasana rumah Rofik sedang sepi. Pasalnya, dia selama ini tinggal sendiri di rumah itu. Entah kenapa, meski capek karena habis nyuci baju banyak, tapi nafsu Rofik memuncak melihat Bunga yang sedang bermain di rumahnya. Tanpa pikir panjang, Rofik langsung memelorot celana yang dipakai Bunga.
Saat bocah kecil itu sudah tak memakai celana, Rofik lalu membuka celananya sendiri dan mengangkat tubuh Bunga berada di atas tubuhnya. Lalu, ‘burung’ tersangka diarahkan pada kemaluan Bunga dan digesek-gesekkan. Namun, ‘burung’ milik tersangka tak sampai masuk ke dalam.
“Tak sampai masuk ke dalam mas, cuma (digesek) di luarnya saja. Tapi, sempat mengeluarkan cairan putih, rasanya enak mas,” cerita laki-laki ini dengan polos pada wartawan ini.
Menurut informasi dari kepolisian, perbuatan pencabulan itu dilakukan beberapa hari lalu sebelum bulan puasa, tepatnya Rabu (27/8) sekitar pukul 10.00 siang. Namun, keluarga korban baru melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanggul kemarin. Setelah ada laporan dari keluarga korban, baru petugas bertindak cepat dengan menangkap tersangka di rumahnya, Selasa (9/9) sekitar pukul 18.00.
Kini, hari-hari tersangka harus dijalani di sel Polsek Tanggul untuk mempertanggungjawabkan dan menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek Tanggul, AKP Suwanto Barri saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan seorang tersangka yang diduga telah mencabuli bocah perempuan berumur 3 tahun. Kini, tersangkanya telah diamankan di Polsek Tanggul untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Lanjut Kapolsek, hasil visum dari dokter juga menyatakan ada bekas luka lecet dari kemaluan korban. Setelah pelakunya ditangkap dan diperiksa, tersangka mengakui semua perbuatan yang dituduhkan oleh keluarga korban melalui pengakuan polos bocah perempuan berumur 3 tahun itu.
“Kejadian itu sudah dua minggu yang lalu, tapi karena keluarga korban baru melaporkan jadinya baru diproses,” ujar Kapolsek Tanggul, AKP Suwanto Barri saat ditemui di Mapolsek Tanggul. (st8)


File : st8-Gadis
Teks : Bunga, korban pencabulan saat diantar orang tuanya ke Polsek Tanggul. (st8)

Trauma, Tak Mau Bicara
Dengan wajah pucat kedua perempuan ini memasuki Mapolsek Tanggul dengan menggendong gadis kecil bernama Bunga, si korban pencabulan tukang becak. Kedua perempuan yang mengantarkan Bunga itu adalah si nenek dan ibunya sendiri.
Mereka langsung menuju ruangan penyidik untuk dimintai keterangannya. Sebelum sampai di ruangan, Bunga yang sebelumnya digendong diturunkan oleh ibunya agar berjalan. Saat berjalan itu, tangan Bunga terlihat memegangi pantatnya yang mungkin masih merasakan sakit akibat ulah tetangganya itu.
Saat diperiksa petugas, gadis kecil itu hanya bermain sandal yang dipakainya. Tak satupun pertanyaan petugas yang dijawabnya, meskit tak menangis dia selalu mengajak sang nenek dan ibunya segera pulang. Pertanyaan petugas itu hanya dijawab oleh sang nenek dan ibunya sesuai dengan pengakuan Bunga.
“Dia (korban, red) tak mau cerita pada orang lain mas, hanya pada kita dia bisa menceritakannya,” ujar orang tua Bunga dihadapan penyidik.
Perbuatan bejat tersangka itu baru diketahui keluarga korban setelah Bunga sering mengeluhkan sakit dibagian kemaluannya. Pengakuan Bunga itu sangat mengagetkan keluarga korban. Pasalnya, selama ini Bunga tak pernah mengeluhkan sakit dibagian kemaluannya.
Awalnya, keluarga korban tak mau mempunyai perasaan negatif telah terjadi pada Bunga dan menyangka sakit biasa. Namun, semakin hari Bunga selalu mengeluhkan sakit itu. Akhirnya, keluarga korban curiga telah terjadi sesuatu pada si kecil itu. Lalu, Bunga ditanya bermain dengan siapa hingga merasakan sakit itu dibagian kemaluannya.
Bocah perempuan yang masih berumur 3 tahun dan tak tahu malu itu langsung menceritakan dengan polos apa yang dilakukan tersangka. Mendengar pengakuan Bunga, keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanggul.
Saat dilakukan visum, kemaluan Bunga dinyatakan mengalami luka memar dibagian kemaluannya. Akhirnya, tersangka ditangkap di rumahnya atas tuduhan dugaan pencabulan yang dilakukannya. Hingga kini, Bunga masih mengalami trauma dan tak mau bercerita pada orang lain. (st8)



Tidak ada komentar: