Rabu, 10 September 2008

Nyengkelit Pisau, Diseret Polisi


Nyengkelit Pisau, Diseret Polisi
Banyuwangi, Memo
Misri (35), warga Dusun Kalirejo Desa Kaliploso Kecamatan Cluring ditangkap aparat polsek Gambiran, kemarin siang. Pria berambut gondrong itu berurusan dengan petugas karena membawa sebilah pisau di pusat keramaian.
Saat tertangkap, pelaku berada di terminal Jajag. Rencananya, pelaku hendak bepergian menuju Pesanggaran. Nahas, sewaktu menunggu bus yang bisa membawanya menuju daerah Banyuwangi paling selatan itu, datang sejumlah aparat menggelar razia.
Sialnya, aparat menemukan sebilah pisau yang disengkelitkan pelaku di balik pakaiannya. Kepada petugas, pelaku berdalih bahwa pisau itu ia pergunakan untuk menjaga keselamatan dalam perjalanan. “Kalau untuk berbuat jahat tidak,” kilahnya.
Meski demikian, Misri tetap saja digelandang aparat menuju mapolsek. Selanjutnya, pelaku dijebloskan ke dalam penjara guna menjalani proses penyidikan.
Rupanya, Misri dikenal sebagai pria temperamental (pemarah). Pengakuan itu diungkapkan sendiri tersangka sewaktu dimintai keterangan aparat. “Ketika kita tanya pernah dihukum, dia bilang pernah. Tapi hanya 6 hari mendekam dalam tahanan,” terang anggota.
Sebelum tertangkap aparat karena membawa sajam, pelaku mengaku pernah menghajar istrinya hingga babak belur. Kasus itu membawa pelaku ditahan aparat polsek Cluring.
“Saya kesal, masak dia nangis terus. Karena itu, saya tampar dia,” ucapnya enteng.
Kasus sajam itu kini ditangani serius oleh aparat. Polisi menduga, pisau itu hendak digunakan tersangka untuk berbuat kejahatan. “Bisa saja belati itu digunakan untuk memeras penumpang di dalam bus,” terang AKP Makruf. (bw1)








Tidak ada komentar: