
Lumajang, Memo
Ny. Jumariyah (45) ditemukan menjadi mayat di dalam sumur di belakang rumahnya, Kamis (12/3) sekitar pukul 11.00 WIB. Warga Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, langsung geger mendengar penemuan mayat tersebut.
Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat lalu meneruskannya ke aparat kepolisian. Evakuasi jasad korban dilakukan bersama warga menggunakan tali.
Untuk melakukan evakuasi, aparat menurunkan lilin ke dalam sumru untuk mengetahui adanya gas beracun. Setelah dipastikan tidak ada gas beracun, evakuasi dilakukan.
Sayang, tali yang dipakai mengangkat jasad korban putus dua kali, hingga tubuh korban jatuh ke dasar sumur.
Samsul Huda, keponakan korban mengatakan, kali pertama yang menemukan mayat pedagang klontong tersebut adalah anak korban sendiri, yang menangis keras di pinggir sumr hingga mengundang warga sekitar.
Penyebab kematian korban dalam sumur itu, kata Samsul Huda, diduga Ny Jumariyah mengalami pusing saat mengambil air hingga terjatuh dalam sumur yang berdiameter 1 meter tersebut.
Setelah berhasil dievakuasi, tubuh korban diotopsi oleh tim medis Puskesmas setempat, lalu dimakamkan oleh keluarganya.
Kepala Kepolisian Sektor Candipuro AKP Pratomo mengatakan,dari otopsi tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
“Dugaan sementara memang begitu korban pusing. Tapi, kami masih berusaha mengumpulkan informasi untuk memperkuatnya,” katanya.
Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, petugas akhirnya tidak membawa jenazah korban ke rumah sakit dan mengijinkan pihak keluarga untuk melakukan pemakaman. (dhi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar