Jumat, 13 Maret 2009

Stres, Janda Muda Dipasung


 Akibat Suami Diam-diam Kawin Lagi
Situbondo, Memo
Sungguh menyedihkan nasib yang dialami seorang ibu muda nan cantik bernama Anisa (28) warga Dusun Kilensari Selatan, RT 01 RW 02, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan ini. 
Masa-masa muda wanita ini menjadi sangat pelik, ketika dirinya harus dipasung oleh orang tuanya. Kebebasan hidup yang nyaris hilang ini, dijalani Anisa hampir 3 tahun lamanya, setelah dirinya ditinggal suami tercintanya, Edy (30), pria asal dusun tetangga yaitu Dusun Pesisir.
Menurut keterangan Maskur (45), bapak kandung Anisa, mengatakan, dirinya terpaksa memasung anaknya itu. Hal itu dilakukan, lanjutnya, karena dirasa tingkah laku dan tindakan anaknya itu sangat membahayakan dirinya dan keluarga. 
Bahkan, nyaris saja merenggut dan mengancam jiwa sekeluarga pada saat anak kesayangannya itu kumat. 
“Saya pernah ditusuk satu kali pada dua tahun yang lalu, hampir saja mengenai ginjal. Untungnya masih selamat, setelah dirawat di rumah sakit. Ya terpaksa, demi keamanan keluarga, anak saya harus dipasung,” kata Maskur, kepada sejumlah wartawan kemarin.
Sebenarnya, pemasungan terhadap Anisa itu menjadi jalan terbaik setelah orang tuanya tak kuasa memberikan penyembuhan, setelah berbagai upaya pengobatan medis maupun alternatif telah dilakukan. 
Hingga perawatan dokter saraf di Situbondo pernah dilakukan. Namun tak membuahkan hasil. Hingga berbagai pengobatan alternatif dan tradisional pun dicoba oleh orang tuanya untuk kesembuhan Anisa. 
Tetapi hasilnya tetap nihil alias tak ada perkembangan. Namun demikian, Maskur mengaku tak putus asa untuk mencari pengobatan bagi anaknya itu, meski keluarga tergolong warga miskin di desa ini.
Hingga, orang tua Anisa membuatkan gubuk kecil tempat memasung anaknya itu di samping belakang rumahnya. Dalam gubuk itu disediakan dipan bambu yang di bagian sisinya dibuatkan alat pemasung kaki anaknya itu. 
Kondisi Anisa kumat-kumatan. Kadang saat melihat waras dan tak tega, orang tuanya melepaskan alat pasungan anaknya itu. Sehingga setiap hari, orang tua Anisa selalu mengontrol kondisinya. 
Di samping dipan, disiapkan tempat makanan dan minuman bagi Anisa. Gubuk itu hanya berukuran 2 x 2 meter persegi, hanya cukup untuk dipan dan meja makan untuk perempuan itu. Dengan penutup selambu kain di bagian depan sebagai pintunya.
Dugaan kuat, penyebab gangguan mental janda muda ini akibat dicerai oleh suaminya. Diketahui, sang suami adalah Edy, warga setempat lain dusun. 
Karena rasa cinta yang begitu mendalam, Anisa tak mampu menerima kenyataan setelah tahu bahwa suaminya beristri lagi dan informasinya sudah hamil. 
“Nampaknya, gangguan jiwa pada diri Anisa hanya bisa disembuhkan dengan kembalinya sang suami,” begitulah ungkapan yang begitu mendalam dari keluarga korban dan tetangganya yang menyaksikan kondisi korban kemarin.
Saat dicerai suaminya, Anisa sudah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Siti Rahma, yang belum genap satu tahun. Ketika itu, Anisa seperti orang bingung dan mendapat tekanan mental yang cukup mendalam. 
Hingga setiap hari, seringkali berlari-lari ke jalanan dengan menggendong Siti Rahma, putri satu-satubya itu. 
“Saya mau ke pesisir menemui Mas Edy. Saya sayang sama dia.” Kata-kata itu yang sering terlontar dari mulut Anisa, saat pasungnya dibuka, karena kadangkala orang tua Anisa merasa kasihan saat melihat kondisi anaknya terpasung tak berdaya. (st4)

Tidak ada komentar: