Sabtu, 14 Maret 2009

Seorang Tentara Benarkan Anak Mantan Bupati




Aksi Penipu Berkedok Pengembang
Banyuwangi, Memo

Tertangkapnya Suwarno Suseno (43), Dusun Parastembok, RT 04 RW II, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, oleh aparat polsek Rogojampi Rabu (11/3) menggemparkan warga Dusun Paras Tembok, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Mereka tidak menyangka, jika pria bertubuh tinggi besar dengan kepala setengah botak itu ternyata seorang penipu ulung.

Sebelum ditangkap karena dugaan kasus penipuan senilai 68 juta rupiah dengan korban Camat Tegalsari, H. Abdul Gofur (53), asal Dusun Cangkring, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, tersangka mengaku sebagai anak mantan pejabat Bupati Banyuwangi, Joko Syafa’at Slamet. 

Kepada warga Paras Tembok, tersangka bahkan mengaku memiliki sejumlah perseroan terbatas (PT) yang tengah menangani sejumlah proyek pembangunan milik pemda Jatim. Tersangka juga menjanjikan papingisasi di gang jalan kampung menuju lokasi rumah kontrakannya.

Di Paras Tembok, Suwarno Suseno memang belum lama tinggal. Sebelum akhirnya ditangkap aparat polsek Rogojampi, pelaku baru 3 bulan menetap disana. Sampai hari ini, warga sekitar rumah kontrakan tersangka malah tidak mengetahui alamat aslinya.

Menurut warga, korban penipuan Suwarno Suseno tidak hanya Camat Tegalsari saja. Lima warga setempat juga menangung kerugian jutaan rupiah akibat aksi penipuan yang digelar pelaku.

Kelima korban itu semuanya anak keturunan Mbah Temu (85). Mereka diantaranya, Tekad, Mujiono, Iskak, Khoiri dan Sutrisno. Para korban itu baru tahu jika Suwarno Suseno seorang penipu setelah petugas polsek Rogojampi menangkap tersangka.

Ketika wartawan Memo mendatangi rumah 5 korban, langsung ditemui oleh ayah mereka yang bernama Temu (85), warga dusun Parastembok, desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Sesuai pengakuannya, sebenarnya pelaku tersebut bukan warga asli setempat. “Suwarno Suseno itu baru tinggal di sini sejak 3 bulan lalu. Bahkan KTP-nya juga dibuatkan setelah dia mendapatkan surat pindah dari Kecamatan Mangli, Kabupaten Jember,” ungkap kakek 8 anak dan puluhan cucu itu di kediamannya kemarin sore.

Awalnya Temu sudah curiga melihat kebaikan warga baru yang mengontrak rumah di dekatnya tersebut. “Karena orangnya kelewat baik, bahkan menjanjikan mau mempaving jalan gang yang masuk kawasan kami sini. Ngakunya dia adalah anak mantan Bupati Banyuwangi Joko Supaat Slamet, jadi sangat percaya sekali,” urai kakek yang masih sehat tersebut.

Namun diam-diam kakek tersebut mencoba mengingatkan anak-anaknya agar tidak terpedaya dengan kebaikan orang yang baru dikenal. 

“Ternyata benar, lima anak saya yang bernama Tekad, Mujiono, Iskak, Choiri dan Sutrisno, akhirnya lengah dan sudah meminjamkan uangnya kepada Suwarno itu. Dan baru tadi kami diberi kabar kalau dia sudah ditangkap polisi di Rogojampi Mas,” ujarnya didampingi beberapa anaknya tanpa mau menyebutkan kerugian anak-anaknya karena malu dengan tetangganya.

Sementara Camat Tegalsari Drs. H. Abdul Ghofur, MM kepada Memo mengakui benar-benar terbuai dengan janji manis pelaku yang sebelumnya juga mengaku sebagai anak mantan Bupati Banyuwangi kepada dirinya. 

“Ya sudah Mas. Uang patungan saya dengan kakak akhirnya amblas di tangan Suwarno Suseno yang saya kenal sejak tahun 2007 lalu. Perkenalan saya dengan dia juga sewaktu kontrak rumah di Mojoroto Jalan Mahakam Banyuwangi,” tukas Ghofur lemas.

Sebenarnya, warga telah lama menaruh curiga kepada pelaku. Kecurigaan itu berawal proses pembuatan KTP yang diajukan pelaku. Ketika diminta alamat domisili sebelum tinggal di Jambe Wangi, tersangka enggan menyebutkan alamat aslinya.

Kecurigaan itu memudar setelah warga mengutus salah seorang anggota TNI untuk mengecek kebenaran pengakuan tersangka sebagai anak kandung mantan Bupati Banyuwangi Joko Safa’at Slamet. Karena anggota TNI yang diutus warga itu membenarkan jika tersangka memang anak keturunan mantan Bupati Banyuwangi.

Penangkapan pelaku membuat lega warga Paras Tembok. Mereka mendukung langkah petugas karena telah membekuk tersangka. Warga berdalih, aksi petugas itu tepat karena jumlah korban penipuan pelaku sudah cukup banyak. Karena itu, penangkapan Suwarno bisa mencegah jumlah korban bertambah banyak. (gt1/din)

Tidak ada komentar: