Kamis, 31 Juli 2008

Gara-Gara SMS, Kadus Dihajar

Gara-Gara SMS, Kadus Dihajar
Banyuwangi, Memo
Memang benar syair lagu dangdut yang dilantunkan oleh Trio Macan, SMS (Short massage Service) bisa menimbulkan kekesalan yang berujung pada aksi kekerasan. Seperti dialami Kasturi, Kepala Dusun (Kadus) Krajan Desa/Kecamatan Sempu. Dahi pamong desa itu mengalami luka lebam setelah dilempar asbak oleh Rudi Purwanto (25). Tidak hanya itu, korban juga dikeroyok beramai-ramai oleh Nurhadi (24) dan Zaenal Arifin (24), dua orang rekan Rudi.

Kepada wartawan, Rudi mengaku sakit saat membuka hp milik ibunya. Tanpa menjelaskan nama ibu kandungnya yang dimaksud, Rudi mengaku membaca sms sang kadus yang berbau pelecehan.”Lewat sms itu, dia mengajak ibu saya ketemuan di kota Jajag. Memangnya, ibu saya wanita cabutan,”kilah Purwanto.

Sms itu ternyata membakar hati muda Purwanto. Dengan mengajak kedua rekannya, pelaku mendatangi kediaman kadus Kasturi. Disana, mereka meminta pertanggung jawaban Kasturi terkait sms yang dikirimkan kepada ibunya.

Meski telah dijawab hanya bermaksud bercanda, emosi Purwanto tetap tidak terkendali. Sehingga, tangan pelaku meraih asbak dimeja dan melemparkan kearah tubuh korban. Dan, asbak itu mengenai bagian wajah Kasturi hingga berdarah.

Tetap tidak terima dengan alasan korban, Purwanto justru mengomando kedua rekannya untuk beraksi. Akhirnya, Kadus Krajan itu menjadi bulan-bulanan ketiga pelaku. Hingga akhirnya, warga datang dan melerai perkelahian itu.

Aksi kekerasan itu rupanya menyakitkan hati Kasturi. Dengan wajah masih terluka, korban mendatangi mapolsek Sempu untuk mengadu. Selanjutnya, ketiga tersangka pun diciduk dirumahnya masing-masing.

Dalam kasus ini, Purwanto diduga sebagai dalang pengeroyokan. Sementara, kedua rekannya, Nurhadi dan Zaenal Arifin hanya membantu saja. Meski demikian, ketiganya dikenakan jeratan hukum serupa.”Sebenarnya, kasus ini hanya salah paham. Tapi, emosi yang tak terkendali membuat para pelaku harus mendekam dalam penjara,”tegas AKP. Toha Khoiri, Kapolsek Sempu yang mewakili Kapolres Banyuwangi.

Sementara, Purwanto mengaku menyesal telah mengambil sikap gegabah. Bersama kedua rekannya, pelaku mengaku menyesal telah mengeroyok pemimpin dusun mereka. Ketiga pelaku berharap, Kasturi mau berbaik hati untuk menerima tawaran damai.”Mudah-mudahan beliau mau damai. Kami bosan tinggal disini (sel),”ucap ketiganya. (bw1/gt1)


Tidak ada komentar: