Minggu, 27 Juli 2008

Penjaga Dilakban, Mesin Eksavator Dipreteli

Penjaga Dilakban, Mesin Eksavator Dipreteli
Lumajang, Memo
Segerombolan perampok yang berjumlah tiga pelaku, kemarin, menyatroni lahan penambangan pasir di Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Pelaku beraksi sekitar pukul 01.00 dengan sasaran mempreteli mesin eksavator yang berada di lokasi penambangan yang terletak di Dusun Krajan II itu.
Dinihari itu, ketiga pelaku yang bersenjatakan kapak, menyatroni areal penambangan pasir tersebut. Di sana, pelaku langsung saja melumpuhkan seorang penjaga bernama Taubat (40), warga Dusun setempat.
Dengan ancaman kapak, dengan mudah saja Taubat berhasil dilumpuhkan oleh pelaku. Apalagi, penjaga ini dibuat tak berkutik setelah pelaku mengancam akan menghabisinya jika nekat melakukan perlawanan.
Nah, dalam kondisi tak berdaya itulah, selanjutnya pelaku menyekap Taubat. Pria paroh baya ini pun dilakban agar tak bisa berontak lagi. Setelah leluasa karena tak ada penjaga lainnya, pelaku pun memulai aksinya.
Menurut Kapolsek AKP Suyatmo ketika dikonfirmasi Memo, areal penambangan pasir yang menjadi lokasi perampokan itu memang hanya dijaga seorang penjaga malam saja. “Hanya Taubat yang menjaga lokasi itu. Makanya, setelah Taubat berhasil dilumpuhkan, selanjutnya pelaku pun leluasa beraksi,” ungkap Kapolsek.
Setelah itu, ketiga pelaku pun langsung saja mengincar barang-berharga yang dijadikan sasaran. Diantaranya, pelaku mempreteli mesin eksavator merek Komatsu type PC 200 buatan 2007.
Mesin eksavator itu dipreteli dan 2 buah gigi sproket digondol. Tak hanya itu saja, sebuah monitor dan 1 unit piranti elektrik sebagai pengatur listrik juga dijarah. Seluruh mesin yang dijarah pelaku ini, diperkirakan berharga Rp 300 juta.
Setelah seluruh barang yang diincar diperoleh, pelaku pun buru-buru kabur. Dalam waktu singkat saja mereka berhasil menghilangkan jejaknya. Sebab, tak ada saksi yang mengetahui peristiwanya, kecuali Taubat yang sebelumnya telah berhasil dilumpuhkan dan disekap.
Beberapa saat kemudian, setelah pelaku berhasil kabur, Taubat pun berhasil melepaskan diri dari sekapan. Setelah itu, Taubat cepat melaporkan kejadian itu ke Polsek Pasirian.
Atas laporan tersebut, petugas segera bergerak cepat meluncur ke lokasi perampokan. Di sana, petugas melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) sebagai upaya penyelidikan awal.
Dari lokasi, petugas hanya menemukan lakban yang dijadikan alat penyekap Taubat. Termasuk juga, kapak yang dipakai pelaku untuk melumpuhkan penjaga tersebut. Kedua alat ini pun, diamankan sebagai barang-bukti (BB).
Sayangnya, tak ada keterangan penting yang bisa dihimpun petugas dari sana. Sebab, Taubat sebagai satu-satunya saksi, menyatakan tak mengenal identitas pelakunya. Hanya ciri-ciri dan logat bicara pelaku saja yang masih dia kenali.
Selain itu, petugas kesulitan mengumpulkan keterangan lainnya. Meski begitu, petugas tetap melakukan pelacakan sekaligus menghadangan di sejumlah tempat yang diperkirakan menjadi arah kaburnya pelaku. Hanya saja, upaya ini tak membuahkan hasil karena pelaku keburu berhasil menghilangkan jejaknya.
Kini, kasus pencurian dengan kekerasan itu masih ditangani intensif aparat Polsek Pasirian. “Kami masih berusaha melacak siapa sebenarnya dalam aksi curas ini,” demikian pungkas Kapolsek AKP Suyatmo. (dhi)


Tidak ada komentar: