Senin, 28 Juli 2008

Tak Perawan, Nolak Layani Suami


Tak Perawan, Nolak Layani Suami
* Pengantin Baru Korban Perkosaan Bapak Angkat
Jember, Memo
Siang kemarin, sekitar pukul 09.00, di Kantor Kepolisian Sektor Wuluhan, seorang perempuan memakai topi turun dari boncengan motor Yamaha Vega R yang disetir seorang pria berbaju biru.
Sejurus kemudian, keduanya lalu masuk ke ruang SPK. Beberapa saat kemudian, pria tersebut keluar membawa selembar kertas lalu meninggalkan Mapolsek. Tapi tak berselang lama, pria itu kembali dan masuk ke ruang SPK.
Keduanya kemudian keluar ketika seorang datang pria memakai baju bergaris merah. Mereka terlibat perbincangan di depan ruang SPK. Mereka menunggu diantar petugas untuk membuat visum di RSUD Balung.
“Keponakan saya ini diperkosa bapak angkatnya,” kata pria yang berbaju biru sambil menunjuk ke perempuan bertopi. “Kalau ini bapak aslinya,” katanya lagi menjelaskan keberadaan pria yang memakai bahu bergaris itu.
Sang paman, pria berbaju biru itu, menjelaskan perkosaan yang dialami keponakannya itu, sebut saja Sier (17), terjadi sejak hari raya tahun lalu. Pria yang memperkosanya adalah bapak angkat Sier.
Disebutkannya, bapak angkat Sier adalah Ksrn (50), dan bertempat tinggal di Dusun Rakesan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan. “Waktu itu kan keponakan saya selalu takut. Tapi setelah besar selalu berontak,” jelasnya.
Tak banyak informasi yang dapat digali saat itu. Sang paman lalu mengantar Sier ke RSUD Balung untuk mendapatkan visum. Sepulang dari rumah sakit, sang paman juga tak bisa memberikan penjelasan. Sedang Sier seperti memilih diam. Demikian juga dengan bapaknya yang menolak memberikan keterangan.
Namun, dari sumber Memo diperoleh informasi, terbongkarnya kasus tersebut setelah Sier didesak sang paman untuk mengakui apa sebenarnya yang terjadi. Sebab, Sier yang pengantin baru ternyata sudah mengalami problem rumah tangga.
Dalam perbincangan dengan ayah Sier, pernikahan anaknya itu hanya berlangsung singkat. “Iya memang sudah menikah, tapi dua hari sudah buyar,” ujarnya.
Biduk rumah tangga Sier tak bisa dibangun dan muncul masalah tak lama setelah menghelat pernikahan sekitar sebulan lalu. Bahkan pria tetangga yang menjadi suami Sier itu pergi meninggalkannya keluar negeri untuk bekerja.
Problem rumah tangga Sier tersebut diduga karena Sier menolak ajakan sang suami untuk menikmati malam pertama sebagaimana yang dilakukan sepasang pengantin baru. Malam pertama adalah malam terindah bagi pengantin baru.
Penolakan Sier, masih menurut sumber Memo, lantaran Sier takut dengan suaminya. Bukan takut mendapat kekerasan, tapi karena takut suaminya marah setelah mendapati dirinya tak lagi memiliki keperawanan.
Karena itu, Sier selalu menolak ajakan sang suami untuk menikmati malam pertama. Tentu saja, sang suami menjadi berang, hingga memunculkan problem di dua keluarga pengantin baru itu.
Desakan sang paman akhirnya membuka tabir kerahasiaan Sier. Perempuan yang ditinggal pergi kedua orang tuanya yang bercerai kala ia masih kecil itu mengaku telah menjadi diperkosa sang ayah angkat.
Perkosaan itu terjadi sejak tahun 2007, atau tepatnya usai lebaran tahun lalu. Dari lama waktu kejadian, diduga Sier menjadi menjadi budak seks sang ayah angkat. Tragedi dalam hidup Sier itu tersimpan karena ancaman dari sang ayah angkat.
Di Kantor Kepolisian Sektor Wuluhan, Sier setelah dimintakan visum lalu menjalani pemeriksaan oleh Kanit Reskrim Aiptu Mukiyat. Pemeriksaan secara manual dengan menggunakan tulisan tangan karena listrik padam.
Kapolsek Wuluhan AKP Nur Mahfut yang dihubungi via telepon untuk dikonfirmasi malam kemarin belum berhasil didapat keterangannya terkait dengan proses selanjutnya. Saat dihubungi ada nada sambung, tapi tidak diangkat. (st2)

Pinjam Pistol Polisi Untuk Tembak Burung Pelaku
Peristiwa perkosaan yang menimpa Sier benar-benar membuat ayah Sier, Msndr, marah. Bahkan saat berada di ruang tamu ruang reskrim, pria yang mengaku sebagai pedagang sayur keliling itu sempat mengatakan ingin meminjam pistol seorang polisi yang terlihat mengambil senpi dari dalam almari.
“Pak boleh pinjam pistolnya,” katanya sambil memandang Polisi di sampingnya, dan hanya dijawab dingin polisi di sampingnya itu. “Untuk menembak (maaf, red) manuke wonge,” jawabnya ketika Polisi itu bertanya lirih untuk pinjam pistol. Tak menanggapi permintaan Msndr, Polisi itu lalu keluar mengandarai motor.
Dari perbincangan di ruang tamu, Msndr sekilas mengakui apa yang terjadi tak lepas dari perceraian dengan istrinya, yang kini sudah menikah dan menetap di Solo. Karena bercerai itu, Sier yang menjadi anak semata wayang dari pernikahan mereka dititipkan ke Ksrn.
Msndr kemudian pergi ke Jakarta sedang istrinya menikah lagi dengan pria asal Solo dan dikaruniai 2 anak. “Sekarang masih dalam perjalanan ke sini,” jelasnya. Ia sendiri harus menempuh perjalanan selama satu setengah hari dari Jakarta. (st2)


Tidak ada komentar: