Ini Sudah Dimuat Radar BWI
Teks foto : Kondisi mayat saat di Kamar Mayat RSUD. (dib)
File foto : dib- ditemukan
Terungkap, Langsung Dibawa ke Bondowoso
* Mayat Korban Pembunuhan yang Ditemukan di Hutan Baluran
Situbondo, Memo
Penemuan sesosok mayat laki-laki di jembatan Hutan Baluran Situbondo yang terbungkus karung dengan kondisi tangan terikat dan kepala mengalami luka hingga tulang tengkorak terbuka, sempat membingungkan Polisi yang berupaya mengungkap identitas mayat. Namun itu semua dapat diatasi, setelah ada orang yang mengakui mayat tersebut adalah anggota keluarganya.
Pria yang kemudian diketahui bernama Naiman (50), warga Desa Klekehan Kecamatan Botolinggo, Bondowoso itu datang ke RSUD Situbondo bersama seorang perangkat desa.
Dalam pengamatannya, pria paro baya itu meyakini jasad yang terbujur kaku di kamar mayat dengan kondisi kepala luka akibat dibacok adalah menantunya yang bernama Mat Saleh (28).
Kabarnya, mayat itu akan dikubur di Situbondo, karena setelah 3 hari belum juga ada yang mengetahui siapa sebenarnya mayat tersebut. “Kami sudah persiapkan pemakamn, hari ini (kemarin, red) orang tuanya datang,” terang Subhan, Kepala Kamar mayat RSUD Situbondo.
Sebelumnya, mayat tersebut ditemukan di curah jembatan Baluran tiga hari lalu. Dan langsung diadakan pengevakuasian ke Kamar Mayat RSUD Situbondo setelah Polisi melakukan olah TKP.
Versi Polisi menyebutkan, TKP pembunuhan pria itu bukanlah di Hutan Baluran, melainkan di tempat lain. Alasan itu diungkapkan Kasatreskrim Polres AKP Sukari atas beberapa temuan di lapangan.
Salah satu yang menguatkan dugaan mayat tidak dibunuh di hutan adalah ditemukannya daun mangga yang sudah kering. “Di hutan itu nggak ada pohon mangga. Besar kemungkinan orang ini dibunuh di desanya,” terangnya kemarin.
Naiman, mertua korban menjelaskan, sebelum dikabarkan menghilang, Mat Saleh sempat melintas di jalan desa dan sempat bertemu dengan tetangganya yang mengajaknya pulang.
Namun, Mat Saleh menolak ajakan tersebut karena masih akan membeli pulsa. “Dia diajak kawannya pulang, tetapi masih ada keperluan lain. Selain itu dia juga tidak pamit,” terang Naiman lagi.
Anggota keluarga juga sempat menghubungi telepon seluler korban, sekitar pukul satu dini hari. Namun, tidak ada tanda masuk. Hingga pada akhirnya keluarga berusaha mencari korban ke beberapa curah yang berada di desa Klekehan. Namun upaya itu sia-sia.
Keluarga baru mengetahui ada mayat yang ditemukan di Baluran berkat laporan keluarga Naiman yang menonton berita di Televisi. Dari situlah keluarga ini, langsung mengadakan pengecekan ke RSUD.
Ironisnya, tragedi tersebut terjadi saat istri Mat Saleh sedang hamil tua. “Saya sengaja tidak membawa istrinya, karena hari ini akan melahirkan anak dari pernikahan dia dengan anak saya,” terang mertua korban dengan mata berkaca-kaca.
Polisi pun belum mengetahui apa motif di balik pembunuhan sadis itu. Hanya saja, Polres Situbondo akan berkoordinasi dengan Polres Bondowoso, karena TKP pembunuhan mengarah ke desa Klekehan.
“Kami harus berkoordinasi dengan Polres Bondowoso, karena kami yakin di Baluran hanya digunakan untuk membuang saja,” terang Sukari lagi.
Mayat Mat Saleh kemudian dibawa ke rumah istrinya di Bondowoso, untuk selanjutnya akan dimakamkan layaknya umat Islam. Keluarga di Bondowoso juga akan menghubungi keluarga korban, yang berada di pulau Madura. (dib)
Memo Hari ini
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar