Sabtu, 16 Agustus 2008

Tiga Hari Tak Keluar Rumah, Ditemukan Membusuk

Tiga Hari Tak Keluar Rumah, Ditemukan Membusuk
Banyuwangi, Memo
Mahmudi (60), warga Dusun Jagalan Desa/Kecamatan Rogojampi, ditemukan tewas di kamar rumahnya, Kamis (14/8) malam. Saat ditemukan, kondisi jasad sang kakek dalam posisi terbaring di ranjang. Diduga, korban tewas karena mengidap penyakit menahun.

Tidak ada yang tahu pasti kapan persisnya Mahmudi meregang nyawa. Sudah 3 hari, kediaman korban tertutup rapat. Selama itu pula, Mahmudi tidak terlihat keluar rumah.

Warga mengira korban sedang mengunjungi kediaman salah seorang anaknya. Maklum, di rumah itu korban memang tinggal seorang diri. Sedangkan anak-anak korban tinggal di lokasi berbeda.”Rumah itu dibangun oleh anak-anak korban. Maksudnya, biar orang tuanya tidak lelah pindah-pindah tempat tinggal,”ujar warga.

Ironisnya, beberapa hari sebelum kematian korban diketahui, tak satu pun anak korban yang datang menjenguk. Sehingga, warga menduga korban baik-baik saja.”Kita tidak tahu kalau korban sedang sakit. Biasanya, korban sering lalulalang.Tapi, tiga hari terakhir kok tidak pernah kelihatan,” ucap warga lainnya.

Kecurigaan itu merebak setelah beberapa warga yang sedang latihan bola volly mencium aroma tak sedap. Awalnya, aroma itu dikira warga bangkai tingkus.”Lama-lama kok tambah menyengat. Setelah kita cari, bau itu berasal dari kediaman korban,”ungkap warga lagi.

Lepas Maghrib, warga memutuskan untuk mencari tahu asal-usul aroma tak sedap tersebut. Beberapa orang warga mendatangi kediaman Mahmudi untuk mencari tahu. Anehnya, meski dipanggil berulang kali, korban tidak kunjung keluar.

Akhirnya, warga memasuki paksa kediaman korban. Saat membuka pintu, bau tak sedap itu semakin kuat. Dan, warga yang masuk ke ruang dalam terpaksa menutup hidung.”Ternyata bau itu berasal dari jasad korban yang mulai membusuk,”terang Kapolsek Rogojampi, AKP. Ade Sucipto mendapingi Kapolres Banyuwangi, Rahmat Mulyana.

Sebelum jasad korban dievakuasi, petugas terlebih dahulu melakukan visum. Hasilnya, petugas tidak menemukan bekas luka tanda penganiayaan pada jasad korban. Bukti itu semakin memperkuat dugaan bila Mahmudi tewas karena sakit. ”Kata anak-anaknya, korban memang mengidap penyakit. Usia korban memang saudah manula,” tegas Ade. (bw1)



Tidak ada komentar: