Kamis, 18 September 2008

Dihantam Ombak, Satu Nelayan Hilang

Jember, Memo
Pintu maut Plawangan Puger pantai selatan kembali membawa korban. Jukung milik nelayan hancur berkeping-keping dihantam gelombang pasang ombak saat berangkat melaut mencari ikan. Seorang anak buah kapal (ABK) bernama Adi (27) warga Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, hingga berita ditulis belum ditemukan. 
Tragedi kecelakaan laut itu terjadi sekitar pukul 00.30 di Plawangan, Pantai Puger, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger. Saat itu korban bersama dengan dua rekannya yakni, Ismail (37) dan Jamil (32) keduanya warga Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, hendak melaut. 
Mereka menumpang jukung yang bernama Pandowo. Dari tepi pantai jukung berjalan normal seperti biasanya. Tapi sesaat kemudian, persis berada dipintu plawangan maut itu jukung terseok seok. Karena, mendadak ada ombak datang. 
Tanpa diduga ombak tersebut langsung menghantam jukung pendowo. Benturan keras itu mengakibatkan jukung terbelah menjadi dua. Tiga ABK kocar kacir terjebur ke luat. Namun dua diantaranya yakni Ismail dan Jamil berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi. 
Tapi naas bagi Adi, pemuda ini hilang ditelan ombak pantaio selatan yang terkenal ganas tersebut. Hingga berita ini ditulis, keberadaan adi belum jelas keberadaannya. “Sampai sore ini kami belum menemukan Adi. Bagaimana kabarnya, apakah selamat atau tidak belum kami terima, ”kata Bripda Matrifai, petugas Jaga Polair Puger, ketika ditemui kemarin. 
Menurut petugas, dalam jeda waktu sehari, kecelakaan laut juga terjadi yakni dua jukung karam dihantam gelombang pasang. Namun seluruh ABKnya selamat. “Dan sekarang jukung sudah baik kembali, ”ulasnya. 
Seringnya kecelakaan, jalur lalu lintas dari dermaga menuju perairan mengalami banyak hambatan. Salah satunya pendangkalan di bagian pelawangan. Sehingga ketika ada ombak besar, banyak perahu yang tidak bisa memutar haluan dan terbalik di plalangan tersebut. (st1)

Tidak ada komentar: