Kamis, 18 September 2008

Senggol Timba Dapat Hadiah Bogem

Jember, Memo
 Pemuda yang terlihat duduk leyeh-leyeh seperti tampak dalam foto ini bukan karena terlalu kenyang menyantap berbagai hidangan saat buka puasa. 
Arik, begitu nama pemuda ini, mengaku mendapat hadiah bogem mentah dari seseorang yang tak dikenalnya. Bogem mentah itu diterimanya saat ia mencari santapan buka puasa. Mungkin, sekali lagi mungkin, duduknya yang leyeh-leyeh itu karena kenyang dengan bogem mentah. 
Cerita dari adiknya, peristiwa menjelang buka puasa itu dialaminya di daerah kampus. Tepatnya di jalan Jawa belakang Fakultas Sastra Universitas Jember. 
Sore itu ia bersama sang kakak berencana untuk ngabuburit. Mengendarai mobil sedan, keduanya meluncur ke alun-alun. Rencananya hendak buka puasa di pusat kota sambil lirik sana lirik sini.
Tapi, karena sore itu banyak juga warga Jember yang punya rencana yang sama dengannya, membuat tempat untuk bersantap buka puasa penuh.
Diputuskanlah untuk ngabuburit di daerah kampus. Sebab, di sana enak juga untuk dibuat ngabuburit. Banyak penjual nasi dan minuman berbagai jenis tersedia. Meluncurlah mereka ke sana.
Sesampai di jalan Jawa, arus laulintas kendaraan bermotor sangat padat. Laju kendaraan hanya merambat pelan. Di tengah keramaian jalan, Arik yang menyetir mencoba mencari warung yang enak dibuat ngabuburit.
Ketika melihat ada seorang penjual es buah, Arik memutuskan untuk menikmati buka puasa dengan es buah yang segar. Ia pun menepikan mobil.
Tanpa sengaja, saat menepikan mobil, Arik menyenggol timba mencuci salah seorang penjual hingga air di dalamnya tumpah. 
Tergulingnya timba itu ternyata menyulut amarah pemiliknya. Hingga terjadi perang mulut di keramaian jalan menjelang buka puasa itu. Meski demikian, cek cok berhasil sedikit mereda.
Namun, di saat cek cok itu mulai mereda, tiba-tiba ada seorang pria yang tiba-tiba mendekat dan tanpa berbicara langsung menghadiahkan bogem mentah. “Bukan ditampar. Saya dijotos,” ujar pria yang bertempat tinggal di perumahan Puncak Kahuripan Kelurahan Sumbersari.
Bahkan, setelah menghadiahkan bogem mentah, pria itu langsung pergi begitu saja tanpa menghiraukan lagi orang yang dipukulnya. “Saya tidak tahu siapa dia. Tapi kayaknya penjual rokok. Sebab ia berada di kios rokok,” jelasnya. (st2)

Tidak ada komentar: