Senin, 15 September 2008

Istri Trauma, Wajah Seorang Pelaku Diketahui

Istri Trauma, Wajah Seorang Pelaku Diketahui
* Kasus Pembacokan Sekdes
Jember, Memo
Peristiwa penyerangan berdarah terhadap Suryanto (33), Sekretaris Desa Selodakon kecamatan Tanggul, Sabtu dinihari (13/9), menyisakan trauma pada diri sang istri Supiah. Saat ditemui di RSUD dr. Soebandi, Supiah enggan bercerita. Ia hanya diam, dan beberapa kali menerawang.
"Ia trauma. Ia sempat dikejar oleh perampoknya sampai ke dapur," kata Siyadi, paman Suryanto.
Pertarungan antara Suryanto dengan lima ninja bercelurit memang seru. Supiah menyaksikan bagaimana sang suami bersimbah darah, masih sempat melawan. Bahkan, Suryadi sempat menarik topeng salah satu pelaku kejahatan.
"Pelaku yang ketahuan wajahnya itu bukan warga Selodakon. Dua orang pelaku menggunakan bahasa Jawa halus," kata Siyadi.
Sementara itu, Inspektur Dua Wahyu Sulistyo dari Reserse dan Kriminal Polres Jember menjelaskan, pihaknya masih menunggu kondisi korban membaik. "Nanti kami akan buatkan sketsa wajah pelaku dari kesaksian korban," katanya.
Yang jelas, salah satu pelaku diidentifikasi memiliki tinggi tubuh 167 - 168 sentimeter, berambut keriting, berkulit hitam. "Soal logat, masih belum diketahui," kata Wahyu.
Akibat ulah para pelaku, tangan Suryanto (33) nyaris buntung. Itu setelah dia dikeroyok lima ninja bercelurit yang menyatroni rumahnya. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00. Saat itu, Suryanto terbangun setelah mendengar suara aneh dari ruang tamu. Ia sempat terlelap setengah jam, setelah lembur mengerjakan tugas untuk keperluan sensus penduduk miskin di desanya.
Di ruang tamu ternyata telah berdiri lima orang bertopeng ala ninja dengan membawa celurit. "Mereka minta yang Rp 50 juta," kata Nur Hasan, adik ipar Suryanto.
Permintaan itu tidak diladeni oleh Suryanto. "Apalagi, setahu saya memang tidak ada uang sebesar itu di rumah," kata Nurhasan.
Pertarungan tidak seimbang. Rumah itu hanya dihuni Suryanto, sang istri Supiah (31), Siyami (orang tua Suryanto yang berusia 70 tahun), dan dua anak perempuan Suryanto, yakni Winda (7), dan Udawama (3). Mereka hanya bisa menangis ketakutan. Praktis tidak ada yang membantu Suryanto.
Para tetangga pun tidak tahu perkelahian tersebut. Rumah Suryanto di dusun Krajan RT 03 RW 03 desa Selodakon kecamatan Tanggul itu memang jauh dari rumah tetangga. Dua rumah tetangga terdekat berjarak 50 meter.
"Itu pun dijaga pelaku lainnya, sehingga tetangga tidak berani keluar," kata Nur Hasan. Diduga pelaku keseluruhan 11 orang.
Tapi Suryanto melawan dengan gagah berani. Tubuhnya dihajar tiada ampun. Bahkan, salah satu pelaku yang bertubuh lebih kecil daripada Suryanto sempat menghantam pergelangan tangan kiri Suryanto, sehingga nyaris putus.
Untunglah, dalam keadaan kritis, Supiah berhasil lari dan berteriak. Teriakan tersebut membuat para ninja ketakutan, dan segera lari meninggalkan Suryanto yang terduduk dengan tubuh bersimbah darah di kursi. Mereka berlari menembus kegelapan dan menghilang di sawah.
Suryanto segera dilarikan ke Rumah Sakit Bina Sehat, sebelum akhirnya dibawa ke RS Umum Daerah dr. Soebandi. (*)


Tidak ada komentar: