Senin, 15 September 2008

Kasek Diduga Selingkuhi Bawahan

Kasek Diduga Selingkuhi Bawahan
Jember, Memo
Seorang oknum kepala sekolah (Kasek) diduga berselingkuh dengan salah seorang bawahannya. Oknum kepala sekolah salah satu SD di Kecamatan Mayang ini berinisial JS, dipekirakan berusia 40 tahun. Sedangkan, pasangan selingkuhnya berinisial EN diperkirakan berumur 30 tahun. EN ini merupakan salah satu guru yang tugasnya di bawah kepemimpinannya JS. EN juga berstatus istri orang.
Menurut informasi Memo, perselingkuhan ini sudah berlangsung lama. Namun, kedua belah pihak pelaku perselingkuhan tampak cuek saja. Puncaknya, sepekan yang lalu, rumah kasek di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari digerebek warga.
Penggerebekan tersebut kabarnya berjalan sukses. Suksesnya penggerebekan setelah di sekitar rumah kasek dalam kondisi dikepung oleh warga bersama pihak keluarga suami EN. Bahkan, saat digerebek, EN dikabarkan sempat berusaha kabur lewat pintu bekalang.
Namun, di belakang rumah kasek sudah dijaga warga. Sebab, baik depan dan belakang rumah kasek sebelum digerebek, sekeliling sudah diblokade warga. Bahkan dalam pengusutan, JS dan EN mengakui perbuatannya. Atas pengakuan tersebut lalu kasus itu diteruskan ke Polsek Sumbersari.
AKP Mahrobi Hasan, Kapolsek Sumbersari saat dikonfirmasi wartawan tidak ada di tempat. Namun sumber di polsek setempat membenarkan adanya laporan dugaan perselingkuhan tersebut. Hanya saja, kasus perselingkuhan itu akhirnya diselesaikan kedua belah pihak.
“Memang kasus itu sempat di bawah ke sini (polsek). Tapi, selebihnya ada penyelesaian musyawarah antara pihak yang yang berkepentingan. Ya, mungkin sudah diselesaikan dengan kekeluargaan,” ujar petugas polsek setempat.
Sementara itu, kabar kasus penggerebekan dugaan perselingkuhan kasek dan guru ini sampai di telingga Dinas Pendidikan Pemkab Jember. Bahkan, salah satu unit yang berkompenten menanggani kasus ini mewanti wanti wartawan tidak mempublikasikan.
Namun, sejauh ini kasus perselingkuhan itu bakal mendapatkan penanganan serius Dispendik Pemkab Jember. ”Wah, kalau kasus semacam ini tidak ditangani bagaimana pendidikan di Jember ke depan. Bagaimana pun juga harus direspon dan ditindaklanjuti agar menjadi jera oknum yang lain,” ujar salah satu pegawai Dispendik Pemkab Jember yang enggan namanya dikorankan. (st1)


Tidak ada komentar: