Senin, 15 September 2008

Rambut Dipotong, Diseret, Lalu Dibanting

Rambut Dipotong, Diseret, Lalu Dibanting
* Istri Jadi Korban Isu Selingkuh
Jember, Memo
Raut wajahnya tak ada keceriaan. Perempuan ini selalu termenung dan sulit melontarkan kata saat ditanya mengenai peristiwa yang dialaminya. Rambutnya pendek seperti habis dari salon. Namun, rambutnya bukan sengaja dipotong untuk mempercantik wajahnya. Perempuan ini mengaku habis ribut dengan suami terncintanya hingga rambutnya dipotong-potong, Senin (8/9) sekitar pukul 09.00.
Tak hanya itu, bahkan perempuan bernama Nanik Warningsih (28) warga Dusun Gumuk Banji, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, ini mengaku juga diseret lalu dibanting hingga badannya terasa sakit dan jari kelingking sebelah kanannya bengkak.
Mangkel dengan perbuatan kasar suaminya itu, keesokan harinya sekitar pukul 06.15 dia lalu melaporkan ke Polsek Kencong dengan harapan menjadi pelajaran agar suaminya tak berbuat kasar lagi. Pasalnya, pasangan suami istri itu masih saling mencintai dan berat untuk meninggalkan buah hatinya.
Menurut informasi yang diterima, sebelumnya pasangan suami istri itu tak pernah terdengar berselisih dan menjalani hubungan rumah tangga dengan baik dan damai. Namun, akhir-akhir ini keduanya sering berselisih hingga menimbulkan percekcokan dan pertengkaran tanpa diketahui masalah sebenarnya.
Akhirnya, percekcokan dan pertengkaran itu berakhir dengan perlakuan kasar suaminya hingga rambut korban dipotong-potong, diseret lalu dibanting hingga korban merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Tak tak hanya itu, korban juga mengalami luka bengkak di bagian kelingking kanannya.
Perlakuan kasar suaminya yang berinisial MA itu tak lepas dari informasi yang diterima, bahwa ada salah satu warga tak bertanggungjawab yang menyampaikan kalau istri tercintanya telah berbuat selingkuh dengan seseorang.
Tanpa menyelidiki kebenaran informasi itu, suaminya langsung marah-marah sambil bertanya mengenai laporan seorang warga tersebut. Akhirnya, percekcokan dan pertengkaranpun terjadi antara pasangan suami istri yang kini telah dikaruniai anak itu.
Suaminya yang sudah kalap itu, akhirnya juga mengobrak-abrik isi toko dan membawa pergi barang-barang berharga. Menurut keterangan salah tetangga dan orang tua korban, bahwa suaminya saat mengobrak-abrik isi toko itu tak sendirian, melainkan bersama sekitar delapan orang lainnya yang diduga disuruh oleh saudara suaminya itu.
Pasca kejadian itu, menurut informasi lain bahwa suaminya sempat bersembunyi disebuah hotel untuk menghindari hal-hal yang diharapkan tak terjadi itu. Sedangkan barang yang dibawa oleh suaminya antara lain, Sepeda Motor Vega R, Kulkas, Mesin selep tepung, VCD plus Speaker aktif, becak, gelang emas berat 7 gram, Magic com, Meja kursi, Lemari pakaian, Bufet, Kayu bangunan senilai Rp 8 juta, dan lain-lain.
Kapolsek Kencong, AKP Sudarmaji saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa percekcokan dan pertengkaran pasangan suami istri itu. Menurutnya, masalah keluarga akibat salah paham hingga menimbulkan perselisihan itu wajar terjadi. Saya berharap tidak ada pihak-pihak yang sengaja memprofokasi yang akhirnya memperkeruh suasana.
Pasalnya, mereka sudah mempunyai anak dan masih saling mencintai serta mereka berharap rumah tangganya tetap utuh dan kemabali dijalani seperti semula. Saat melaporkan kasus tersebut, istrinya juga sempat menyampaikan agar tidak diproses hukum dan meminta agar suaminya diberi pelajaran sehingga tak mengulangi perbuatan kasar lagi.
“Saya masih memberi waktu agar masalah mereka bisa diselesaikan bersama, karena ini masalah keluarga mas. Kalau mereka tak bisa damai dan berkas perkaranya sudah selesai maka saya akan langsung kirim,” ujar Kapolsek Kencong, AKP Sudarmaji saat dihubungi via telepon.
“Kedua belah pihak masih ada i’tikad baik untuk memperbaiki hubungan rumah tangganya. Pihak terlapor juga telah memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa. Jadi, tidak ada tanda-tanda untuk melarikan diri, makanya tidak saya tahan mas,” sambungnya. (st8)


Tidak ada komentar: