Kepala Benjut Digebuki Suami
Lumajang, Memo
Hanya gara-gara masalah sepele, seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Kota Lumajang menjadi aksi kasar sang suami. Ironisnya, perempuan bernama Ny. Siti Aminah (47), yang tinggal di Jl. Ciliwung.
Kemarin (17/9) sekitar pukul 05.00, korban menjadi korban penganiayaan yang dilakoni oleh Mustoba Untung (45), suaminya sendiri. Peristiwanya terjadi kala orban baru bangun dari tidurnya.
Saat itu, korban yang baru terbangun, meminta tolong sang suami untuk membangunkan putranya untuk sekolah. “Saya minta bantuan suami untuk membangunkan anaknya yang masih tertidur. Karena sudah pagi, dia harus sekolah. Saya tak ingin dia bolos lagi,” ungkap Ny. Siti Aminah, saat melapor ke Polres Lumajang.
Namun, permintaan tolong istrinya itu, malah membuat Mustoba Untung yang memang tengah tertidur pulas jadi jengkel. Tanpa banyak cakap, Mustoba Untung yang merasa tidurnya terganggu, langsung saja meluapkan kemarahannya.
Dia melayangkan bogem mentahnya ke arah bagian belakang kepala sang istri. Kontan sajam, pukulan itu membuat Ny. Siti Aminah jadi berteriak kesakitan. Apalagi, dampak pukulan itu membuat bagian belakang kepalanya berdarah.
“Kepala saya sampai mengeluarkan darah Pak,” ungkap Ny. Siti Aminah seraya menunjukkan kepalanya yang masih dibalut perban. Di tengah kesakitan yang teramat sangat itulah, akhirnya Ny. Siti Aminah segera menghindar.
Dia langsung memeriksa luka di kepalanya dengan dibantu saudaranya. Baru beberapa jam berikutnya, setelah peristiwa pertengkaran ini telah mereda, akhirnya korban berinisiatif untuk melaporkan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu ke Polres Lumajang.
Korban menyatakan kalau dirinya tak terima diperlakuan tak semestinya oleh sang suami. Setelah melapor, akhirnya korban pun dibawa ke ruangan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satuan Reskrim untuk menjelaskan kronologis peristiwanya. Kini, aksi KDRT itu masih ditangani intensif unit PPA. (dhi)
Memo Hari ini
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar