Lamaran Ditolak, Pacar Diperawani
Banyuwangi, Memo
Berdalih lamaran terhadap gadis pujaannya ditolak, Sulaiman (33), warga Dusun Tapanrejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran nekat menggarap kemolekan tubuh Luh (16), gadis asal Dusun Canga’an Desa Genteng Wetan Kecamatan Genteng. Kelakuan taki senonoh pria (maaf) bertangan buntung sebelah itu berakhir di meja kepolisian karena orang tua korban tidak terima.
Pengaduan keluarga Luh bermula dari pengakuan korban. Kepada kedua orang tuanya, Sugeng Hariyanto (48) dan Mariati (38), korban mengaku telah berulang kali digauli pelaku.
Aksi tidak senonoh itu dialami korban di rumah tersangka. Modusnya, pelaku menghubungi korban di sekolah dengan menggunakan handphone. Kepada korban, Sulaiman menjanjikan sesuatu yang ingin dia berikan kepada pelajar kelas 2 SMK tersebut.
Sewaktu korban mengucap setuju, pelaku menjemputnya di sekolah. Tanpa malu-malu, tersangka mendatangi sekolah korban dengan mengendarai sepeda gayung. Dengan kendaraan itu pula, tersangka membonceng korban menuju kediamannya di Wringinrejo.
Di ruang tamu, tersangka mulai mencumbu korban. Mulai dari belaian sekitar pundak hingga berlanjut ke sekitar wilayah dada (sekwilda). Melihat korban tak berontak, pelaku semakin keranjingan.
Nafsu yang mulai memuncak mendorong tersangka untuk menarik tangan korban. Oleh pelaku, tubuh molek Luh direbahkan di ranjang. Selanjutnya, pelaku melucuti pakaian korban secara paksa.
Saat itu korban sempat berontak. Tapi tersangka tidak kalah cepat. Agar mangsanya tidak kabur, pelaku mengancam hendak memukul korban hingga tewas jika berani berteriak.
Akhirnya, Sulaiman yang sudah tegang memegang (maaf) kemaluannya, langsung bergerak agresif. Tubuh korban ditindih oleh tersangka hingga beberapa saat lamanya.
“Saat itu, kemaluan korban sampai mengeluarkan darah. Namun, korban dilarang oleh tersangka sewaktu hendak mengenakan pakaian. Malahan, tersangka kembali menggarap tubuh molek korban hingga 3 kali,” terang AKP Makruf, Kapolsek Gambiran, mendampingi Kapolres Banyuwangi, AKBP Rahmat Mulyana.
Usai mengerjai korban, pelaku mengantar Luh menuju kediamannya dengan naik sepeda pancal. Dan, aksi serupa kembali dilakukan pelaku pada saat korban pulang dari sekolah.
Sewaktu diperiksa aparat, tersangka mengaku nekat menggarap Luh karena pinangannya ditolak oleh keluarga korban. Aksi itu dilakukan tersangka agar kedua orang tua Luh sadar dan bersedia menikahkan dirinya dengan anak gadisnya.
“Kami pacaran sudah dua tahun. Tapi orang tua Luh tidak setuju dengan hubungan kami. Bukankah jaman sekarang lagi model nikah hamil duluan,” ucap tersangka. (bw1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar