Senin, 08 September 2008

Pemuda ‘44’ Ditangkap Gondol Sepeda

Pemuda ‘44’ Ditangkap Gondol Sepeda
* Kepergok Korban, Dieret ke Polres
Lumajang, Memo
Siapa yang tak kaget ketika tahu sepeda pancal miliknya digondol pemuda tak dikenal. Apalagi, pemuda itu tiba-tiba saja membawa sepeda pancal itu kabur. Tentunya, tindakan yang dilakukan adalah melakukan pengejaran lalu menangkapnya.
Itulah tindakan yang dilakukan oleh Taufik (47), warga Jl. Kapuas, Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang. Kemarin (8/9) sekitar pukul 09.30, Taufik berteriak-teriak ketika melhat sepeda pancalnya yang diparkir di pelataran BRI S Parman di Jl. PB Sudirman, Kecamatan Kota Lumajang dituntun keluar oleh pemuda tak dikenalnya.
Pemuda ini belakangan diketahui bernama Piniman Andika (25), warga Desa Bence, Kecamatan Kedungjajang. Padahal. Saat kejadian Taufik sedang melakukan pengaturan parkir di seputaran Bank tersebut.
Namun, begitu tahu sepeda miliknya digondol orang, Taufik pun langsung lari keluar mengejar. Tapi anehnya, pemuda yang menggondol sepeda miliknya tak langsung kabur. Malah muter-muter saja di depan Kantor BRI tersebut.
Hal inilah yang memudahkan Taufik untuk menangkap Poniman Andika. Ketika dilakukan penangkapan inilah, Taufik dihadapkan dengan kenyataan bahwa pemuda yang membawa kabur sepeda miliknya, ternyata ada gelagat tak beres.
Apakah itu? Rupanya Poniman Andika ini kurang beres otaknya alias pemuda ‘44’. Namun, karena aksi yang ditudingkannya sebagai aksi pencurian itu terjadi didepan matanya sendiri, Taufik tak membiarkan saja perkara itu begitu saja.
Melainkan. Taufik tetap melaporkan kejadiannya ke Polres Lumajang. Dalam waktu singkat saja, petugas Polres pun tiba di lokasi dan langsung mengamankan barang-bukti sekaligus memboyong Poniman Andika untuk diperiksa intensif.
Sesampai di ruangan Satuan Reskrim yang menjadi tempat pemeriksaan, keanehan yang dtunjukkan Poniman yang agak kurang beres mentalnya itu pun kian kentara saja. Sebab, ketika petugas melakukan penyidikan, Poniman ngomongnya malah ngalor ngidul tak karuan.
Meski, ketika petugas menanyakan apakah dia bermaksud mencuri sepeda pancal itu\, pemuda ini malah berdalih pinjam. Hanya saja, meski mentalnya tampak kureang beres, Poniman dengan lantang menyatakan kalau dia tidak gila.
Kontan saja, pernyataan ini membuat petugas hanya bisa geleng-geleng kepala saja. “Lha iyo Man, wong stress iku yo nggak kiro ngaku stress,” demikian celetuk petugas. Selanjutnya, petugas pun masih berusaha untuk menggali keterangan dari mulutnya.
Sedikit demi sedikit, Poniman menyatakan kalai dirinya memang berniat keliling. Dari rumah, dia menumpang MPU dengan tujuan kota. Tapi, dia tak menyebutkan kemana tujuan pastinya, hanya ngaku keliling saja.
Untuk itulah, petugas masih berusaha untuk melakukan koordinasi dengan pihak keluarga untuk mendapatkan penjelasan latar-belakang kejiwaan korban ini. Termasuk juga dari pihak perangkat Desa tempat Poniman tinggal.
“Kita ingin mendapatkan keterangan dari mereka, apakah Ponimanini memang agar krang beres atau bagaimana. Kalau memang kurang beres mentalnya, ya otomatis tak bisa diteruskan penyidikannya,” pungkas petugas mendampingi Kasat Reskrim Iptu Abdul rokib, SH. (dhi)


Tidak ada komentar: