Segel Kantor DPC, Bakar Berkas Caleg
* Massa PKB Pro Gus Dur ‘Ngamuk’
Situbondo, Memo
Kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Situbondo, kemarin malam dikepung dan disegel massa PKB Pro Gus Dur. Itu terjadi menyusul perekrutan caleg PKB yang dianggap tak sesuai dengan AD/ART internal partai.
“Terselubung di dalamnya, ternyata kantor ini adalah versi PKB Muhaimin yang jelas menelikung keputusan MA (Mahkamah Agung) Pusat,” lantang Halili, yang juga wakil ketua DPC PKB Situbondo, kemarin saat pengepungan.
Perlu diketahui, kepengurusan PKB di Situbondo muncul versi baru yang diduga pro-Muhaimin. Ketua Tanfidz dan Dewan Syuro masing-masing diduduki oleh Syiful Bahri – KH Mursyid Romli. Padahal sebelumnya, PKB Caretaker Situbondo kepemimpinan Syaiful Bahri – KH Tsabit. Sehingga munculnya kepemimpinan PKB baru di Situbondo itu, menuai protes dan kejengkelan kadernya untuk melakukan aksi tersebut.
“Seakan-akan, kepemimpinan baru ini hanya mengakui kepemimpinan Muhaimin saja, sesuai muktamar Ancol. Artinya ini kepengurusan PKB ini adalah pro-Muhaimin, tidak mengakui Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB Pusat. Padahal yang diakui sesuai keputusan MA, adalah kepengurusan Gus Dur Muhaimin,” jelasnya lagi, yang langsung dilanjutkan dengan aksi membakar berkas Pencalegan di depan kantor PKB di Situbondo, yang disetorkan kepada KPUD Situbondo.
Joko, kader dari PAC Kec Kapongan yang diikuti kader lainnya berjumlah 10 orang itu langsung melakukan penygelan kantor tersebut. Karena dianggap menelikung dan melanggar aturan internal partai, dengan mendirikan kantor baru. Padahal diketahui, tempat itu dulunya adalah Kantor LPP (Lembaga Pemenangan Pemilu) PKB Situbondo. “Ini kan kantor LPP PKB, bukan kantor DPC PKB Situbondo. makanya kita segel, karena dianggap menelikung keputusan MA,” kata Joko, kemarin.
KPUD Situbondo, menurut Joko hendaknya bersikap netral dan tidak memihak kubu manapun dalam PKB. Sebab kepengurusan PKB Pusat yang diakui sesuai kepustusan MA, adalah PKB Gusdur – Muhaimin. “KPUD harus netral, jangan memihak. Hendaknya menghargai hasil keputusan MA, yakni mengakui kepemimpinan Gusdur – Muhaimin,” celotehnya. (st4)
Memo Hari ini
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar