Kamis, 11 September 2008

Siswa Penyusup Gegerkan SMK PGRI *Pakai Seragam SMP, Ikut Pelajaran Komputer



Siswa Penyusup Gegerkan SMK PGRI
*Pakai Seragam SMP, Ikut Pelajaran Komputer
Lumajang, Memo
Niatnya bersekolah seperti pelajar yang lainnya. Sayang, cara yang ditempuh salah, dengan nekat masuk dan mengikuti pelajaran begitu saja tanpa melalui prosedur resmi. Itulah kenyataan yang dipilih Herman alias Alfan (17), remaja asal Desa Seruni, Kecamatan Klakah.
Kemarin (10/9) pagi, remaja yang satu ini menggegerkan kompleks SMK PGRI Lumajang yang terletak di Jl. Juanda, Kecamatan Kota Lumajang. Pasalnya, dia menyusup ke sekolah itu dan mengikuti pelajaran layaknya siswa-siswi lainnya.
Dengan lagak bak siswa setempat saja, Herman alias Alfan ini pun mengikuti pelajaran komputer di sekolah tersebut. Namun, keberadaan Herman alias Alfan ini, mengundang kecurigaan dari pihak sekolah, terutama staf pengajar lainnya.
Sebab, meski bersekolah di SMK PGRI, dia masih mengenakan baju seragam dengan emblem SMP. Kenyataan inilah yang membuat staf pengajar jadi curiga. Usut-punya usut, ternyata tak ada satupun yang mengenal Herman di sekolah itu.
Ketika diperiksa di buku daftar hadir siswa, juga tak ada nama siswa ini yang tercantum di sana. Akhirnya, pihak staf pengajar setempat pun mengamankan siswa tadi untuk diinterogasi.
Bahkan, pihak sekolah menghubungi aparat Polres Lumajang untuk meneruskan kecurigaannya guna menyelidiki latar-belakang dan motif siswa susupan ini berada di seputaran sekolah tersebut.
Sebelum polisi datang, Herman pun mengaku kalau di sana dia ikut dengan seorang temannya yang bernama Saiful Bahri (17), siswa kelas 2 Penjualan 3. Kedatangannya ke sekolah itu, diungkapkannya, hanya untuk mengambil kunci kontak motornya yang dibawa oleh temannya itu.
Selajutnya, Herman pun mengaku bahwa dia adalah siswa STM YP 17 Lumajang. Meski mengaku begitu, namun anehnya Herman malah ikut dalam mata pelajaran kompoter seperti siswa lainnya.
Nah, atas pengakuan itu, akhirnya pihak sekolah pun akhirnya tak mudah percaya begitu saja. Malah, setelah aparat Polres Lumajang datang ke sekolah, mereka pun mendatangkan seorang guru STM YP 17 guna mengusut asal-usul siswa tadi.
Lagi-lagi, staf pengajar STM YP 17 tak mengenali kalau ada salah-seorang siswanya yang bernama Herman. Bahkan, ketika dipertemukan, staf tadi mengaku kalau Herman alias Alfan bukanlah siswanya.
Makanya, untuk pengusutan lebih lanjut, akhirnya Herman dan Saiful Bahri pun dibawa petugas ke Mapolres untuk dimintai keterangan. Selama pemeriksaan, Herman alias Alfan terkesan berbelit-belit.
Dia tetap bersitegas menyatakan bahwa dia bersekolah di STM YP17 dan tengah cuti. “Aneh, masih SMA kok cuti sekolah. Makanya, biar dia disini dulu untuk dimintai keterangan secara intensif. Bahkan, kami akan mendatangkan orangtuanya untukmengetahui latar belakangnya,” papar petugas SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian) yang menjemput tersangka ke SMK PGRI Lumajang.
Sementara itu, Saiful Bahri sendiri ketika dimintai keterangan mengaku kalau dia kenal dnegan Herman ini hanya sebatas kenal saja. “Saya kan sering nunut boncengan motornya, berangkat sekolah bareng dari Klakah. Tadi pagi, saya kembali nunut dan dia menyuruh saya membawa motornya karena beralasan mau bolos. Tapi, tak tahunya dia malah datag ke sekolah saya dan ikut pelajaran,” beber Saiful Bahri. (dhi)


Tidak ada komentar: