Jumat, 19 September 2008

Warga Desak Kopeltibkab Bertindak

Warga Desak Kopeltibkab Bertindak

Situbondo, Memo
Keseriusan Pemkab membersihkan tempat maksiat mulai di pertanyakan warga. Pasalnya, razia penyakit masyarakat yang selama ini berlangsung gencar, ternyata tidak memuaskan masyarakat di wilayah barat.
Memasuki Minggu ketiga bulan ramadhan, warung remang-remang di wilayah barat nyaris tak pernah tersentuh razia petugas. Bahkan dengan cukup leluasa para pekerja seks komersial (PSK) mangkal diwarung esek-esek tersebut tetap seperti biasa.
Pemandangan ini, bisa dijumpai di sejumlah warung remang-remang di Kecamatan Banyuglugur. Bahkan salah satu tempat pramunikmat yang berlokasi di dekat Pom bensin Desa Kalianget kerapkali dijadikan tempat untuk berpesta minuman keras (Miras).
Kenyataan ini tentu sangat memperihatinkan. Sebab ketika petugas intensif menjaga dua eks lokalisasi Gunung Sampan dan Bandhengan, ditempat lain praktik pelacuran leluasa tanpa pengawasan dari petugas Kopeltibkab.
Bahkan selama bulan puasa, petugas hampir tidak pernah merazia pramunikmat yang mangkal di warung remang-remang tersebut. Padahal, praktik di warung esek-esek itu bisa dikatakan lebih parah ketimbang di lokalisasi.
Salah seorang tokoh masyarakat wilayah barat, Suyono, menyesalkan longgarnya pengawasan petugas terhadap warung remang-remang di wilayah barat. ”Warung remang-remang tetap beroperasi sehingga sangat mengganggu masyarakat yang sedang bersusah payah memerangi hawa nafsu, ”ujarnya.
Oleh karena itu, Suyono mendesak Kopeltibkab bersikap adil dan tegas. Dengan bertindak tegas agar tidak menimbulkan asumsi yang negatif terhadap petugas. Jika perlu, akhir pekan bulan puasa ini semua warung remang-remang di wilayah tersebut di tutup total, ”kata Suyono kemarin. (dib)


Tidak ada komentar: