Kamis, 19 Maret 2009

Jambret Pisuhi Bocah SD


Kalung 3 Gram Disikat

Banyuwangi, Memo

Seorang pelajar SDN 1 Sembulung, Kecamatan Cluring menjadi korban penjambretan pria tak dikenal, Selasa (17/3) siang, hingga kehilangan kalung emas yang dipakainya. Korbanpun menangis karena dipisuhi pelaku.

Nila Agustin (9), siswi kelas 3 asal Dusun Krajan, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, yang menjadi korban penjambretan itu pada pukul 13.30, kehilangan kalung emas seberat 3 gram. 

Ditemui di rumahnya, Nina mengatakan, penjambretan terjadi tidak jauh dari kediaman Kades Sembulung, Drs. Suhandoko, di Dusun Tanjungrejo. Saat itu, ia disuruh neneknya, Ti, untuk membeli kuah sayur di warung milik Ngairan. Nbocah itupun harus melewati rumah kades karena jarak warung sekitar 20 meter arah utara kediaman sang kades.

Tiba di kebun jati, persis di sebelah selatan kediaman Kades Suhandoko, korban yang saat kejadian naik sepeda mini dipanggil Hestin, rekan satu sekolahnya. Merasa kenal dengan orang yang memanggil, korban pun berhenti hendak menghampiri rekannya. 

Secara bersamaan, datang pengendara motor bebek yang tidak diketahui mereknya menghampiri korban. Pengendara yang menurut korban bertinggi badan sedang dengan warna kulit hitam itu menanyakan sebuah alamat.

Belum dijawab, pelaku tiba-tiba menarik kalung emas yang dikenakannya. Meski telah berhasil menjarah perhiasaan korban, pelaku masih belum puas. Penjambret tunggal itu bahkan membentak korban dengan kata-kata kotor. Nila yang saat itu seorang diri ketakutan dan menangis. 

Sementara, sang pelaku langsung kabur menuju arah Cluring. "Tadinya pelaku dari arah selatan. Tiba-tiba berbelok arah dan pura-pura menanyakan sebuah alamat," ungkap korban di rumahnya, kemarin.

Kondisi jalan yang saat kejadian tengah sepi mengakibatkan aksi pelaku berjalan mulus. Tak seorang pun tahu jika bocah yang menangis itu baru saja menjadi korban penjambretan.

"Pas pulang, cucu saya itu menangis. Setelah saya tanya dia bercerita habis dijambret," papar Ti, nenek korban.

Catatan Memo, sudah dua kali pelaku kejahatan beraksi di jalan dekat kediaman sang kades. Sebelumnya, diketahui seorang nenek asal Dusun Tanjungrejo harus kehilangan uang bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp. 300 ribu karena dirampok pria tak dikenal.

Aksi yang dijalankan sama. Sasarannya adalah wanita lemah seperti anak-anak dan manula. Jam operasinya juga serupa, yaitu waktu siang hari saat kondisi jalan desa tersebut sepi. 

Menurut Kapolsek Cluring, Iptu Suwardi, kasus penjambretan itu tidak dilaporkan ke mapolsek. Pihaknya bahkan baru tahu setelah ditanya Memo saat melakukan pengamanan kampanye Partai Golkar di lapangan bola voli Cluring. (Udin Yusufi)

Tidak ada komentar: