Kamis, 19 Maret 2009

Maniak Dextro Lumpuh


Lumajang, Memo

Menenggak pil yang tergolong obat keras secara berlebihan dengan tujuan teler, bisa berdampak sangat mengenaskan. Sekujur tubuh melemah, hingga bisa dikatakan lumpuh. Kondisi mental juga berubah drastis. Bahkan tak lagi mengenali satu persatu anggota keluarganya.

Itulah penderitaan yang kini tengah dialami oleh Ahmad Yusuf (26), warga Dusun Bagusari, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Kota Lumajang. Pemuda ini terlihat lemas dan hanya terbaring saja di tempat tidurnya.

Ketika wartawan mendatangi rumahnya, Rabu (18/3), lalu bersalaman dengannya, tampak kondisinya yang lemah. Lengannya sebelah kanan, dengan ringkih berusaha diangkat. Dengan sisa-sisa tenaganya, dia masih bisa menempelkan telapak tangannya. Wajahnya Ahmad Yusuf tampak layu.

Pemuda yang sebelumnya dikenal suka teler alias mabuk-mabukan ini, kini merasakan dampak ketagihannya terhadap pil penenang, yang selama setahun belakangan rutin dikonsumsinya. Konsumsi pil jenis dextro ini, juga dilakukan berlebihan untuk menyebabkan efek teler yang simultan. 

Menurut Ahmad Husni (30), kakak kandungnya, adiknya mengalami penderitaan buah dari kesalahan masa lampaunya sendiri. Dikatakannya, sejak setahun belakangan Ahmad Yusuf ketagihan menenggak pil dextro yang dikenal melalui pergaulannya.

“Hampir setiap hari, adik saya ini rajin meminum pil dextro ini. Sedikitnya sekali minum 50 butir dia habiskan. Setelah itu, efeknya seperti orang mabuk saja. Tapi, setahun belakangan ini juga, dia sering putus nyambung dengan ketagihannya pil tersebut,” papar Ahmad Husni. 

Setelah mencapai taraf kecanduan, Ahmad Yusuf pun kian tak terkontrol lagi menenggak pil yang secara berlebihan tersebut. Sampai suatu ketika, Ahmad Husni yang kala itu baru pulang ke rumahnya, mendapati Ahmad Yusuf, adiknya tergolek tak berdaya di kamar. 

Alangkah kagetnya Husni melihat pemandangan itu. Ketika diperiksa, rupanya Ahmad Yusuf tengah overdosis obat-obatan itu. Selanjutnya, ia berusaha menyadarkan adiknya. Sayang, dampak dari overdosis itu membuat Ahmad Yusuf jadi kejang-kejang selama 3 hari berturut-turut. 

Setelah itu, Ahmad Yusuf seperti linglung dan tak mengenali lagi satu-persatu anggota keluarganya. Dengan kenyataan inilah, Ahmad Husni dan keluarganya segera bertindak. Tanpa membuang waktu lagi, mereka pun membawa Ahmad Yusuf untuk berobat ke RSU dr Haryoto Lumajang.

Di sana, Ahmad Yusuf sempat menjalani perawatan selama 3 hari saja. Karena tak ada perkembangan berarti, termasuk biaya yang dihabiskan mencapai Rp 500 ribu dinilai sangat memberatkan. Akhirnya pihak keluarga pun memaksa untuk membawa pulang Ahmad Yusuf. 

Di rumah, perawatan dilanjutkan seadanya saja. Hingga, dampaknya semakin mengenaskan bagi pemuda itu. Lambat-laun, kondisi tubuh melemah, bahkan bisa dikatakan lumpuh. Daya ingatnya terhadap keluarganya, juga hilang. Kini, Ahmad Yusuf hanya bisa tiduran di ranjang saja. 

“Kami sebenarnya telah berusaha semampunya untuk memulihkan Ahmad Yusuf. Tapi, karena alasan biaya, kami tak bisa berbuat banyak. Kami berharap pemerintah bisa meringankan beban kami, untuk kepulihan Ahmad Yusuf. Selain itu, kami juga berharap, tidak ada lagi yang harus menderita hal yang sama seperti yang dialami adik saya, gara-gara kecanduan obat jenis dextro itu,” pungkasnya. (Yudhi)

Tidak ada komentar: