Jumat, 20 Maret 2009

Termakan Cemburu, Suami Bacok Istri


Jember, Memo

Nasib malang menimpa Halimah (24), warga Desa Jamintoro, Kecamatan Sumber Baru. Dada kirinya robek besar gara-gara terkena bacokan clurit suaminya, Bukhori (27). 

Hingga berita ini diturunkan, korban tidak sadarkan diri di ruang ICU Rumah Sakit dr. Soebandi. Menurut pemerikasaan dokter, luka ibu muda yang belum mempunyai anak ini sangat parah dan dalam hingga menyentuh paru-paru.

Menurut Kepala Desa Jamintoto, Zuhri, kejadian ini bermula dari keberangkatan Halimah menjadi TKW ke luar negeri dua tahun lalu. Ketika merantau di negeri orang itulah, Halimah mendengar isu tidak sedap tentang suaminya. Menurut kabar burung yang diterima perempuan itu, suaminya pergi merantau ke Malayasia dan sering selingkuh di sana.

Mendengar itu Halimah marah bukan main. Hingga ketika Halimah pulang kampung dua minggu lalu, ia tidak mau menemui suaminya. Walaupun sebelumnya ia ikut ke rumah mertuanya, namun saat pulang itu ia memilih ke rumah orang tuanya sendiri.

Kontan saja Bukhori menyangka istrinya tidak mau pulang ke rumahnya gara-gara sudah punya pria idaman lain. Dia pun menunggu kesempatan untuk melampiaskan dendamnya kepada lelaki yang telah merebut istrinya secara diam-diam.

Hari Rabu (18/3) pukul 18.30, datanglah waktu yang ia nanti-nantikan itu. Saat itu, Halimah bersama salah satu saudaranya, Supriyadi, membeli bakso di Bakso Metal di depan alun-alun Jatiroto, Lumajang. Dalam perjalanan pulang dari membeli bakso itulah kejadian nahas itu terjadi.

Bukhori, seorang diri nekat mencegat Supriyadi dan Halimah dengan menyanggong kepulangan istrinya. Ia bahkan meletakkan motornya melintang di tengah jalan, tepatnya di dekat jembatan menuju perumahan. 

Begitu dua orang itu datang, ia langsung membacok Supriyadi dengan terlebih dulu merobohkan motor Honda Supra X yang dipakai korban. Untung Supriadi berhasil menghindar dan selamat. 

Yang nahas justru Halimah. Akibat berusaha menghalangi bacokan kedua yang segera dilancarkan Bukhori ke arah Supriadi, ia menderita luka bacok serius di dada kirinya. Supriadi yang sebenarnya menjadi sasaran utama Bukhori justru berhasil berlari menyelamatkan diri.

Melihat istrinya sudah terkapar bersimbah darah, ia langsung lari. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih belum bisa menemukan jejak Bukhori.

Zuhri, Kepala Desa Jamintoro yang melaporkan kejadian ini ke polisi, meminta Bukhori agar segera menyerahkan diri. “Kemanapun lari, polisi pasti lebih pintar,” tukasnya.

Menurutnya pelarian tersangka sama sekali tidak akan membuat aparat kepolisian akan berhenti mencarinya. Justru pelarian tersebut akan semakin memperberat hukuman ketika ia tertangkap nanti. (st1)

Tidak ada komentar: