Selasa, 17 Maret 2009

Gara-gara Lama Tak Dijatah Istri


PERKOSA  ADIK  IPAR
Jember, Memo
Jika nafsu birahi sudah di ubun-ubun, bisa jadi kalau tidak mampu mengendalikan akan menjadi petaka. Seperti yang dilakukan Hamdi Prayogo (27), warga Dusun Rejeb, Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk ini. 

Laki laki yang tanpa pekerjaan tetap ini harus berurusan dengan petugas Polsek Jelbuk. Menyusul, perbuatannya yang memperawani Bunga (15), yang masih adik iparnya sendiri.

Atas perbuatan Hamdi tersebut, mengakibatkan pelajar kelas III di salah satu SMPN di Arjasa ini mengandung janin berusia sekitar 4 bulan. Terkuaknya perbuatan aib itu bermula dari kecurigaan keluarga terhadap perilaku dan perubahan fisik pada Bunga.

Bunga yang sebelumnya tampak riang itu, mendadak lesu. Sikap lesu yang ditunjukan Bunga di lingkungan keluarga itu memaksa penghuni rumah ingin mengetahui lebih detaill lagi. Secara diam-diam keluarga melakukan pemantauan perilaku Bunga.

Suatu ketika, keluarga ini mempergoki resleting rok yang dipakai Bunga terbuka. Ketika mempergoki hal itu, pengamatan semakin serius dilakukan keluarganya. Akhirnya, untuk memastikan dugaan yang tidak-tidak itu, keluarga ini memaksakan diri menanyakan langsung terhadap Bunga.

Beberapa pertanyaan dilontarkan terhadap Bunga. Namun, pertanyaan itu tidak langsung mendapat jawaban dari Bunga. Berkat ketelatenan dan kesabaran keluarga, akhirnya Bunga mengaku kalau dirinya sedang hamil.

Begitu mendengar kata hamil kelur dari mulut Bunga, keluarga ini bak disambar petir pada siang bolong. Namun, di tengah kekalutan dalam situasi itu ternyata keluarga ini masih mampu mengendalikan diri. 

Meski marah, tapi dengan sabar terus mengorek keterangan dari Bunga untuk mengungkap siapa pelaku yang menabur benih janin di perut bocah itu. 

Dengan kesabaran itulah akhirnya Bunga bersedia membeberkan aib yang menimpanya kepada keluarganya. Bunga mengaku yang membuat perutnya buncit adalah perbuatan kakak iparnya sendiri, yang belakangan diketahui bernama Hamdi Prayoga. 

Laki-laki itu adalah suami kakak kandung Bunga. Perkawinan Hamdi dengan kakaknya itu telah dikarunia anak yang menginjak usia 4 bulan. ”Saya tertarik tubuh Bunga berawal dari keseharian. Kala itu secara tidak sengaja saya melihat rok Bunga nyingkap,” ujar Hamdi kemarin.

Berawal dari itu, Hamdi mulai kesemsem Bunga. Suatu ketika Bunga sedang sendirian di rumah, sedang penghuni yang lain sedang keluar, Hamdi langsung beraksi. Hamdi berpura-pura masuk ke dalam kamar Bunga. Situasi itulah tanpa sengaja Bunga juga masuk tengah mencari sesuatu di kamar tersebut.

‘Tangannya saya tarik, lalu saya ngomong kalau mau minta. Bunga sempat menolak, tapi akhirnya di bersedia melayaninya. Betul saya tidak memaksa dia,” katanya.

Kenapa dilakukan? Saya sudah lama tidak diberi jatah kepada istri saya. Karena tidak diberi jatah itu, nafsu saya muncul.Ya, saat itu saya minta jatah sama dia,” jlentrehnya.

Diakuinya, sebanyak tiga kali mengauli korban. “Ketika itu saya lakukan di rumah korban. Yang pertama malam hari, berikutnya siang hari,” katanya.

Lain halnya yang diungkapkan Yudianto, Sekdes Jelbuk. Korban melayani nafsu setan kakak iparnya sendiri karena ada unsur paksaan. 

Pertama melakukan perbuatan tidak senonoh itu, mulut Bunga didekap erat-erat oleh pelaku. Sehingga, Bunga tak berkutik. ”Bunga sempat diancam dibunuh kalau cerita kepada yang lain termasuk keluarganya,” kata Sekdes.

Bahkan, begitu ada kabar itu, sekitar pukul 22.00 WIB,  Senin (16/3), pihaknya dibantu anggota polsek langsung melakukan penggerebekkan di rumah tersangka di Dusun Rejeb, Desa Sukowiryo. ”Untungnya cepat bergerak. Kalau tidak, pelaku berusaha kabur,” ulasnya.

Kapolsek Jelbuk AKP Nico D Taekas membenarkan pihaknya mengamankan pelaku yang diduga melakukan perbuatan cabul. Namun, kata dia, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi-saksi serta korban.

”Korban tengah menjalani visum di RSUD dr Subandi Jember. Kita lihat nanti saja hasilnya, biar semua sudah tuntas,” katanya. (Totok S Mianta)

Tidak ada komentar: