Senin, 16 Maret 2009

Mau Lewat, Dikeroyok Pembalap Liar


Banyuwangi, Memo

Darah mengucur dari pelipis kiri Rudy S (24), warga Perumahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Darah tersebut hampir memenuhi seluruh wajahnya. Untuk itu, pria ini harus menerima jahitan. 

Gara-garanya, pemuda ini menjadi korban pengroyokan sekelompok pemuda mabuk usai melakukan balap liar di kawasan Jalan A. Yani, Kecamatan Banyuwangi, sekitar pukul 02.00, Minggu (15/3) dinihari. Tidak ada yang mengetahui secara pasti penyebab dari terjadinya pengroyokan tersebut. 

Menurut Tri, seorang pemuda yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi kejadian, dirinya hanya tahu sekilas. 

Menurutnya, korban sempat memegang kunci motor salah satu pelaku pengeroyokan. Kemudian pelaku bersama rekannya mendatangi korban dan terjadilah insiden tersebut. “Mungkin mereka (pelaku) tidak terima,” katanya. 

Korban yang membawa motor Vega R, dengan nopol P-6564-WC tidak mau memberikan keterangan seputar kejadian itu. 

Namun menurut Agus (35), pria yang dibonceng korban, kejadian itu berawal saat dirinya bersama korban secara kebetulan lewat di lokasi kejadian. Saat itu salah satu motor pelaku pengeroyokan berada di tengah jalan sampai di tengah marka.

Berikutnya, lanjut Agus, korban meminta pemilik motor tersebut untuk memberi jalan. Sempat terjadi perdebatan antara korban dengan para pelaku. “Ketika kami hendak berjalan, tiba-tiba salah seorang pelaku menarik teman saya dan langsung memukulnya,” katanya.

Yang diherankan Agus, para pelaku saat itu tidak memukuli dirinya meskipun mereka tahu saat itu korban berboncengan dengan dirinya. Dia juga menyayangkan sikap puluhan pemuda yang saat itu berada di lokasi. Mereka hanya melihat perkelahian tersebut tanpa berusaha melerai.  

Melihat perkelahian tak imbang itu, Agus yang mengaku tidak mengenali para pelaku hanya berusaha melindungi tubuh temannya dari pukulan dan tendangan para pelaku. “Teman saya saat itu layaknya sebuah bola yang ditendang dan dipukul seenaknya oleh pelaku,” katanya. 

Setelah puas memukul korban para pelaku langsung melarikan diri dengan membawa sepedanya masing-masing. Beberapa saat setelah pelaku kabur beberapa anggota polisi berpakaian preman datang ke lokasi dan segera mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. 

Polisi menemukan sebuah alat yang digunakan dalam perkelaian tersebut di sekitar lokasi perkelahian. Alat yang ditemukan tersebut lazimnya disebut “Rante Kalong.” 

Selanjutnya polisi berpakaian preman tersebut menghubungi polsek Banyuwangi. Sepeda motor korban kini diamankan pihak kepolisian bersama Rante Kalong yang ditemukan tersebut. (Hujaini)

Tidak ada komentar: