Jumat, 13 Maret 2009

Polisi Tewas Gantung Diri



Diduga Stres Karena Berbagai Persoalan 
Probolinggo, Memo

Seorang anggota polisi yang berdinas di Mapolsek Tiris ditemukan tewas gantung diri di rumah dinasnya, Jum’at (13/3) pagi. Tubuh anggota korps baju cokelat ini ditemukan tak bernyawa tergantung di kamar belakang dekat dapur. Dugaan sementara, korban nekat gantung diri akibat stres dengan berbagai persoalan yang tengah dihadapi.

Anggota polisi yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis itu diketahui bernama Sunarto. Pangkat terakhir polisi yang telah memiliki dua anak itu adalah Ajun Inspektur Polisi Satu (AIPTU). Di Mapolsek Tiris, pria kelahiran Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi ini menjabat sebagai Kepala Tata Urusan Dinas (Kataud).

Peristiwa tewasnya Sunarto diketahui pertama kali oleh istrinya, Subariah (40). Saat itu Subariah baru saja pulang dari mengajar di taman kanak-kanak. Ketika masuk kamar belakang, perempuan itu terkejut mendapati tubuh suaminya yang tergantung.

Begitu tahu, istri korban langsung berteriak histeris. Teriakan itu, terdengar keras oleh tetangga yang tinggal di komplek asrama polisi. Kabar tewasnya Sunarto pun akhirnya terdengar oleh staf kecamatan lokasinya 20 meter depan asrama polsek Tiris.

Menurut keterangan warga, kondisi Sunarto sebelum kejadian tampak biasa saja. Warga menduga tewasnya Sunarto lantaran terbebani masalah rumah tangga atau kedinasan. 

Korban sendiri sudah sepuluh tahun bertugas di Tiris yang jauh dari fasilitas memadai. Ia tidak pernah lagi mendapat job-job baru di wilayah polres Probolinggo atau mutasi layaknya jajaran polri untuk melakukan penyegaran personil. 

Tiga hari sebelum tewas, Sunarto sempat terlihat murung. Kepada Subariah, Sunarto mengeluh jenuh tugas di Tiris dan menyatakan pernah meminta pindah. Akan tetapi, keinginan mutasi itu tidak pernah terpenuhi. Kuat dugaan, kejenuhan itu juga menjadi penyebab kenapa dia akhirnya sampai bertindak nekat.

Sempat juga muncul spekulasi bahwa korban tengah menghadapi persoalan internal yang melibatkan P3D. Namun, dugaan ini dimentahkan oleh kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Sunardi. Dia menegaskan bahwa korban tewas bukan karena adanya pelanggaran yang dilakukan selama menjalankan tugas sebagai polisi.

“Latar belakang korban nekat bunuh diri bukan karena suatu masalah di internal polisi. Motifnya lebih kepada urusan pribadi yang menyebabkan korban tertekan mentalnya. Kasus ini murni kasus bunuh diri yang dilakukan korban,” jelas Sunardi mendampingi Kapolres Probolinggo AKBP Ai. Safriandi.

Yang menjadi tanda tanya, aksi nekat Sunarto itu dilakukan ketika para kapolsek se Polres Probolinggo lengkap dengan Kapolres tengah menghadiri undangan Kapolda Jatim untuk pengarahan anggota.

Praktis, hampir semua perwira ada di Polda Jatim hingga penangan kasus ini terkesan terlambat. Namun tampak di lokasi Kasat Reskrim AKP. Sunardi, Kabag. Bunamitra dan unit P3D langsung melakukan evakuasi korban. (nre)

Tidak ada komentar: